Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tanah Gerak

Fenomena Tanah Gerak Terjadi di Malang, Sebanyak 16 Rumah Rusak dan Jadi Retakan Terparah

Fenomena tanah gerak terjadi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebanyak 16 rumah tusak dan jadi retakan terparah.

Editor: Frandi Piring
Dok. BPBD Kabupaten Malang
Fenomena Tanah Gerak Terjadi di Malang, Sebanyak 16 Rumah Rusak dan Jadi Retakan Terparah. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Fenomena tanah gerak terjadi Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Minggu (5/3/2023).

Dilaporkan, sebanyak 16 rumah di RT 22, RW 09, Dusun Ganten, Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, rusak akibat tanah gerak.

Total rumah rusak ringan ada 14 unit dan 2 lainnya rusak berat.

Diberitakan Kompas.com, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan dari 16 rumah tersebut, beberapa rumah terpaksa harus dirobohkan karena sudah tidak bisa ditempati.

"Dari 16 rumah itu, 52 warga terpaksa harus mengungsi ke rumah saudaranya hingga saat ini," ungkapnya saat ditemui, Senin (7/3/2023).

Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Sementara kerugian material hingga saat ini masih dalam perhitungan.

"Kerugian masih diasesmen oleh anggota kami di lapangan," tuturnya.

Fenomena Tanah Gerak Terjadi di Malang, Sebanyak 16 Rumah Rusak dan Jadi Retakan Terparah.
Fenomena Tanah Gerak Terjadi di Malang, Sebanyak 16 Rumah Rusak dan Jadi Retakan Terparah. (Dok. BPBD Kabupaten Malang)

Sadono menyebut, peristiwa tanah gerak di kawasan tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Setiap tahun, apabila cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi kerap terjadi tanah gerak di kawasan itu.

"Tapi tahun ini paling parah. Retakan terparah hingga mencapai 0,5 meter," jelasnya.

Berdasarkan pengukuran geolistrik pada tahun 2000-2001 lalu, disimpulkan bahwa kawasan itu ada material bebatuan di dalam tanah. Titiknya tidak terlalu dalam.

"Sehingga Ketika curah hujan tinggi, resapan air membuat tanah geser," ujarnya.

BPBD Kabupaten Malang merekomendasikan kepada warga setempat untuk tidak membuat rumah permanen serta membuat konstruksi dari beton.

"Karena apabila membuat konstruksi dari beton maka akan semakin berat," tuturnya.

Sementara itu, Perangkat Desa Tulungrejo, Sujatmiko membenarkan bahwa hampir setiap tahun di kawasan RT 22, Dusun Ganten, Desa Tulungrejo selalu terjadi tanah gerak.

"Tahun ini paling parah, retakan memcapai 0,5 meter," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved