Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Sulawesi Utara

Kisah Guru PAUD di Tempat Relokasi Manado Sulawesi Utara, Jaga Anak Buat Orang Tua Betah

Suyatiyono dan para guru di PAUD Hadassah di tempat relokasi menyulap tempat itu menjadi tempat ramah anak.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Suyatiyono saat ditemui Tribun Manado pada Senin (20/2/2023) di lorong depan sekolah PAUD tempatnya mengajar, Pandu, Manado, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Perjuangan Suyatiyono, warga relokasi Pandu, Manado, provinsi Sulawesi Utara, sungguh luar biasa. 

Dia dan para guru di PAUD Hadassah di tempat relokasi menyulap tempat itu menjadi tempat ramah anak. 

Tribunmanado menjumpai Suyatiyono Senin (20/2/2023) di lorong depan sekolah PAUD tempatnya mengajar. 

Sudah berpakaian seragam mengajar, namun tak ada pelajaran hari itu.

Hujan yang turun sejak pagi membuat orang tua urung membawa anaknya ke sekolah. 

"Tadi pagi hujan," katanya. 

Dengan ramah ia menyilahkan tribunmanado menuju ke lokasi PAUD.

Tempat itu ternyata rumah. 

Ukurannya kecil. Hanya 7 kali 5 meter. 

Ruang tamu jadi lokasi PAUD

Di sana ditumpuk kursi serta meja. 

Fasilitas serba terbatas. 

Tak demikian halnya dengan semangat Suyatiyono dan pihak pengelola yang meluap luap ingin mendidik anak usia PAUD di relokasi Pandu. 

Ia menuturkan, saat ini ada sebelas anak yang jadi siswa di sekolah tersebut. 

"Mereka adalah penghuni relokasi," kata dia.

Ia menuturkan, para siswa diajar berbagai ketrampilan untuk anak PAUD

Selain tempat mengajar, ujar dia, tempat tersebut juga menjadi tempat penitipan anak sementara. 

"Banyak orang tua yang bekerja dan titip anak di sini, saya tunggu sampai orang tuanya pulang sekolah," kata dia. 

Hadirnya sekolah PAUD tersebut membantu warga untuk menyesuaikan dengan kehidupan di tempat relokasi. 

Salah satu kendala warga untuk menetap di Pandu adalah soal anak. 

Bagaimana agar anak dapat beroleh pendidikan?

Bagaimana agar anak dapat aman ditinggalkan selama orang tua bekerja?

Karena tempat relokasi Pandu sangat jauh dari pusat kota Manado

Suyatinoyo sudah memberi jawabannya. 

"Yang jelas kami berusaha agar anak anak bisa beroleh pendidikan dan agar orang tua dapat nyaman," kata dia. 

Dia sendiri sudah tinggal di sana sejak beberapa tahun lalu.

Rumahnya di Kairagi hancur karena bencana tahun 2014.

Dirinya sudah menjanda. 

Suaminya sudah meninggal. Pergumulan ia alami sewaktu pertama tinggal di sana. Air tak ada. 

Ia musti menimba pada jarak ratusan meter. Listrik pun tak ada. 

Belakangan kondisi membaik. 

Air sudah jalan. Listrik pun diperoleh meski dengan menyambung ke tetangga.

Hingga kini rumahnya masih seperti pertama saat didiami.

Dinding masih belum disemen. Dalam keadaan sulit tersebut, dia dapat menjadi berkat bagi anak anak. 

Yang membuat orang tua akur dengan keadaan di tempat relokasi yang masih butuh banyak pembenahan. 

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved