Sulawesi Utara
Berikut 8 Poin Kesepakatan Damai Desa Sinisir dan Kakenturan Raya Minsel Sulawesi Utara
Penandatanganan kesepakatan perdamaian ini dilaksanakan di ruang rapat Kantor Bupati Minsel disaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua desa di Kecamatan Modoinding yang sempat terlibat perselisihan akhirnya damai.
Dua desa yang dimaksud adalah Desa Sinisir dan Desa Kakenturan Raya.
Perselisihan sempat terjadi beberapa hari.
Baca juga: Polres Minsel Serap Aspirasi Warga Modoinding Sulawesi Utara Lewat Program Jumat Bacerita

Hal tersebut permasalahan dipicu dari kasus tewasnya seorang warga pada Minggu (12/3/2023) pada pukul 03.00 WITA.
Langkah cepat kemudian dilakukan oleh Forkopimda Minahasa Selatan untuk mendamaikan kedua desa pun berbuah manis.
Perwakilan kedua desa yang berselidih kemudian dipertemukan.
Hasilnya, mereka pun sepakat untuk mengakhiri perselisihan dan memilih untuk damai.
Baca juga: BREAKING NEWS, Viral Tarkam di Kecamatan Modoinding Sulawesi Utara, Dipicu Peristiwa Pembunuhan
Pasalnya, jarak antara kedua desa bisa dibilang berdampingan.
Kini situasi telah kondusif, dan kedua desa sudah menandatangani kesepakatan perdamaian.
Memang selama beberapa hari lalu, petugas berjaga di sana.
ruang rapat Kantor Bupati Minsel dijadikan tempat untuk perundingan damai tersebut.
Baca juga: Olly Dondokambey Sodorkan Modoinding ke Jokowi, Jadi Destinasi Agrowisata, Ada Kaitan dengan IKN
Penandatanganan kesepakatan perdamaian ini dilaksanakan di ruang rapat Kantor Bupati Minsel disaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Minsel, antara lain Bupati Franky Donny Wongkar, Kapolres AKBP C. Bambang Harleyanto, dan Dandim 1302 Minahasa Letkol Inf. Ircham Effendy.
Kesepakatan perdamaian memuat 8 poin di antaranya para pihak berperan aktif menjaga kamtibmas, tidak mengulangi tindakan anarkisme,
memberikan akses terbuka kepada aparat penegak hukum untuk melakukan lidik/sidik atas kasus yang terjadi, perselisihan pribadi tidak mengatasnamakan desa.
Poin lainnya adalah melarang masyarakat membawa sajam yang tidak sesuai peruntukannya dan apabila ditemukan akan diproses hukum, melakukan tindakan pencegahan terhadap semua potensi permusuhan, melarang masyarakat menyebarkan berita hoax yang memprovokasi serta mensosialisasikan surat kesepakatan damai ini di wilayah masing-masing.
“Kita sama-sama menjaga stabilitas keamanan agar semua masyarakat dapat melaksanakan aktivitasnya dengan tenang, damai, juga roda perekonomian di wilayah Kecamatan Modoinding sebagai pendukung pendapatan daerah Propinsi Sulut dapat terus stabil serta membawa manfaat demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Bupati Minsel Franky Donny Wongkar.
Senada dengan Bupati, Kapolres Minsel AKBP C. Bambang Harleyanto, juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk membantu pihak TNI/Polri dalam menjaga stabilitas kamtibmas khususnya di Desa Sinisir, Desa Kakenturan dan Desa Kakenturan Barat.
“Semuanya berperan aktif, Hukum Tua, perangkat desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kita bergandengan tangan bersama menjaga keamanan dan kenyamanan agar seluruh masyarakat dapat beraktivitas dengan baik, lancar, tenang dan kondusif,” imbau Kapolres.
Diharapkan dengan adanya penandatanganan kesepakatan ini, situasi di Desa Sinisir, Desa Kakenturan Barat dan Desa Kakenturan yang sebelumnya terjadi pertikaian dapat kembali normal, aman dan damai. (Ren)
Berita Populer Sulawesi Utara: Upacara HUT ke-80 RI di Bawah Laut Sitaro, VAP Bebas Murni |
![]() |
---|
Sosok Inaya Liwoso, Jadi Pembawa Baki Paskibraka Sulawesi Utara 2025 |
![]() |
---|
3 Berita Populer Sulawesi Utara: Pendaki Meninggal di Gunung Klabat, Peredaran Narkoba di Bitung |
![]() |
---|
Rita Tangkudung Terpilih Jadi Ketua DPD PWKI Sulawesi Utara, Pemprov Sulut Apresiasi Sub Tema |
![]() |
---|
Nama-nama 60 Anggota Paskibraka Sulawesi Utara 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.