Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Lukas 6:41, Introspeksi dan Retrospektif Dirilah

Mari kita belajar dan merenungkan Firman Tuhan dalam Lukas 6:41. Melalui Firman Tuhan tersebut kita belajar soal Introspeksi dan Retrospektif Dirilah

Penulis: Alpen Martinus | Editor: Alpen Martinus
pixabay.com
Renungan Harian Kristen, Lukas 6:41, Introspeksi dan Retrospektif Dirilah 

Sahabat Kristus, kita sering lupa diri dan tidak sadar diri. Kita yang berdosa, orang lain yang disalahkan. Kita yang jahat, orang lain yang dikorbankan.

Maka Tuhan Yesus mengingatkan semua umat-Nya yang mengaku percaya dan beriman kepada-Nya, agar sadar diri. Kita harus introspeksi diri bahkan melakukan retrospeksi diri, agar bertobat dan terjadi perobahan sikap hidup dan prilaku yang berkenan kepada Tuhan.

Jangan suka menyalahkan orang lain. Padahal belum tentu dia bersalah. Bahkan sekalipun sesama kita bersalah, janganlah kita persalahkan lagi. Tapi, tolonglah dia agar tidak semakin tenggelam dalam kesalahannya, sedangkan kita jangan menambah dosa kita lagi dengan menyalahkannya.

Introspeksi dan retrospeksi diri adalah hal yang sangat tepat bagi kita sesuai refleksi firman Tuhan hari ini. Secara sederhana kita memahami introspeksi adalah mengenal diri sendiri. Sedangkan retrospeksi adalah melihat kembali ke kehidupan masa lalu kita, tentang apa yang sudah kita lakukan dalam hidup ini.

Nah, kita harus memeriksa diri kita, kita harus sadar diri, siapa kita, apakah yang sedang kita lakukan? Apakah sudah berkenan kepada Tuhan dan apakah sudah sesuai dengan firman Tuhan atau tidak? Atau kita hidup membenarkan diri dengan menyalahkan orang lain?

Masihkah kita hidup bertahan dalam dosa dengan terus mengambinghitamkan sesama demi pembenaran diri kita sendiri. Beretrospeksi dirilah. Bercermin dirilah terhadap perjalanan hidup kita selama ini.

Sudahkah kita meninggalkan karya yang terbaik dalam hidup kita? Sudahkah kita menjadi berkat bagi sesama dengan mengasihi mereka lebih sungguh lagi tanpa batas dan tanpa pilih kasih? Atau malah kita masih suka mengorbankan sesama demi keserakahan dan kerakusan akan kekuasaan, kehormatan, kekayaan dan berbagai kepentingan duniawi kita?

Marilah bercermin. Introspeksi dan retrospeksi dirilah. Bertobatlah dan kembalilah ke jalan Tuhan. Hentikan kebiasaan menyalahkan dan mengorbankan orang lain. Tapi kasihilah semua orang seperti yang kita inginkan orang lain lakukan untuk kita. Itu menyenangkan hati Tuhan. Sehingga dari cara hidup kita, nama Tuhan dimuliakan selamanya. Amin

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved