Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Papua

Kronologi Seorang Warga di Keerom Papua Tewas Setelah Digigit Burung Kasuari, Info dari Polisi

Seorang pria tewas setelah digigit Burung Kasuari saat akan mengambil hasil kebun. Kejadian di Papua.

Tribun-Papua.com/Istimewa/(Shutterstock/sevenke)
ILUSTRASI burung Kasuari, unggas endemik Papua. Seorang warga tewas setelah digigit Burung Kasuari. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar duka dari Keerom Papua. Seorang pria tewas setelah digigit Burung Kasuari

Berikut kronologi kejadian tersebut. 

Korban adalah warga berinisial RM (49). Lokasi kejadian di Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua

RM tewas karena banyak luka setelah digigit Burung Kasuari Selasa (14/2/2023) pagi Pukul 09.00 WIT. 

Korban digigit Kasuari saat berada di kebun

Sebelum kejadian, korban pergi ke kebun seperti biasanya.

"Korban digigit oleh kasuari saat berada di kebun untuk mengambil hasil kebun seperti biasanya.

Korban tidak sendiri, tetapi pergi bersama-sama dengan seorang anaknya,” ujar Kapolsek Waris, Iptu Yatis melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/2/2023).

Saksi menyebut, saat hendak mengambil pisang, muncul kasuari berukuran besar hingga langsung menyerang saksi dan korban.

Korban dan saksi lari dan bersembunyi di semak-semak, namun masih juga dikejar oleh kasuari tersebut.

“Korban kemudian diserang secara brutal, sedangkan saksi kabur ke rumah untuk memanggil orang rumah atas kejadian yang telah terjadi tersebut,” ujar Yatis.

Lebih lanjut, kata Yatis, setibanya di rumah, saksi kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada warga yang lainnya di rumah untuk mendatangani tempat kejadi perkara (TKP) bersama dengan 10 masyarakat lainnya.

"Setibanya di lokasi kejadian, saksi yang lainnya masih melihat kasuari tersebut yang berada di samping tubuh korban yang telah bergerak dengan penuh luka."

"Saksi hendak memanah kasuari tersebut, namun lari ke dalam hutan. Korban juga sudah dalam kondisi tak bernyawa (meninggal dunia) saat dihampiri oleh saksi,” katanya.

Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Waris untuk dilakukan visum et refertum dan selanjutnya disemayamkan di rumah duka di Dusun Kalilapar II, Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom.

“Berdasarkan hasi visum et refertum oleh petugas medis dan hasil olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi, Korban dinyatakan meninggal dunia. Korban meninggal dunia disebabkan diserang oleh hewan buas kasuari,” ujarnya. ( Tribun-Papua.com )

Burung Kasuari Adalah Salah Satu Satwa Berbahaya

Banyak spesies burung dikenal karena bulunya yang indah atau kicaunya yang merdu.

Sedangkan Kasuari, burung endemik asal Papua, Papua Nugini, dan Australia ini, dikenal karena keunikannya dengan leher biru dan gelambir merah.

Namun, anda mesti berpikir dua kali jika ingin memelihara burung ini, karena ternyata burung darat ini juga salah satu satwa yang berbahaya.

Kasuari merupakan satu-satunya burung yang diketahui pernah membunuh manusia.

Dikutip dari Guinness World Records, pada 2019 lalu, seorang pria berusia 75 tahun yang memelihara Kasuari, meninggal dunia setelah diserang dan mengalami luka yang sangat parah.

Kematian pertama yang dikonfirmasi akibat serangan kasuari ini terjadi pada 1926 yang menimpa seorang pemburu berusia 16 tahun.

Pemuda itu sebelumnya memukul Kasuari untuk membunuhnya dan kemudian melarikan diri. Saat itu, ia tersandung dan menerima tendangan fatal di lehernya.

Memiliki cakar mematikan

Burung kasuari mudah dikenali karena warna dan bentuk tubuhnya berbeda dari kebanyakan burung. Lehernya berwarna biru dengan gelambir merah, kemudian bulu tubuhnya berwarna hitam.

Melansir Guinness World Records, burung kasuari berasal dari hutan tropis Asia Tenggara dan Australia.

Meskipun memiliki ukuran tubuh bervariasi di tiga spesies yang berbeda, tinggi kasuari dapat mencapai 2 meter dan berat 60 kilogram.

Anatomi yang membuat mereka begitu berbahaya terletak di bawah.

Kaki berotot memungkinkannya untuk melakukan tendangan yang kuat dan dilengkapi dengan tiga cakar di jarinya.

Cakar panjangnya bisa mencapai 4 inci atau 10 sentimeter dan memungkinkannya untuk mengiris pemangsa dengan satu tendangan.

Jika merasa terancam, burung kasuari akan melompat dan menyerang dengan cakarnya, sehingga menyebabkan luka yang berpotensi mematikan organ dalam.

Serangan Kasuari

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Christopher Kofron pada 1999, mengutip Scientific American, 221 serangan yang dicatat di Casuarius casuarius johnsonii sebagian besar disebabkan oleh makanan.

Tercatat 109 serangan melibatkan permintaan makanan oleh Kasuari.

Beberapa Kasuari bertindak berani dan agresif dengan harapan diberi makan, terkadang menendang manusia jika tidak ada makanan yang ditawarkan.

Kasuari juga akan menendang atau mematuk pintu dan jendela kaca untuk meminta makan.

Karena risiko yang ditimbulkannya, pemilik kasuari di Florida bahkan harus memenuhi sejumlah tes dan memperoleh izin khusus untuk memeliharanya. ( Kompas.com )

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terbaru Tribun Manado: Klik Link

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved