Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cuaca Ekstrem di Sulut

Cuaca Ekstrem di Kota Bitung Sulawesi Utara, Fivy Kadeke Imbau Masyarakat Bersihkan Lingkungan

Kalak BPBD Bitung mengibau masyarakat waspada potensi cuaca ekstrem. Ia juga emminta masyarakat membersihkan lingkungan sekitar.

Tribunmanado.co.id/HO
Kalak BPBD Bitung, Fivy Kadeke. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung, Fivy Kadeke, menyampaikan imbauan terkait cuaca ekstrem.

Cuaca ekstrem berupa hujan disertai angin kencang, beberapa hari terakhir terjadi di Kota Bitung.

Puncaknya pada Selasa (14/2/2023), dari laporan BPBD Bitung, terjadi 10 dampak sekaligus yang didominasi pohon tumbang.

"Untuk itulah kami BPBD terus mengupdate mengenai peningkatan kapasitas kebencanaan masyarakat Kota Bitung. Dimana saat ini masyarakat terus disampaikan bagaiamana berbuat dan bertindak ketika terjadi bencana dan setelah bencana," tutur Fivy Kadeke, Kamis (16/2/2023).

Selain itu, masyarakat di Kota Bitung terus dibekali dan disosialisasikan terkait dengan mitigasi bencana.

Pemerintah Kota Bitung juga sudah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) bencana untuk bertindak saat bencana dan sesudahnya.

Baca juga: Informasi Harga Bahan Pokok di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara Hari Ini

Baca juga: Andrei Angouw dan Richard Sualang Hadiri Giat di Puskesmas Bahu Manado

TRC melakukan asesmen di lokasi bencana hingga memberikan bantuan ke warga yang terdampak bencana, seperti bahan bangunan ke rumah rusak ringan, sedang, hingga berat.

Fivy Kadeke mengimbau ke seluruh masyarakat Kota Bitung agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Tak hanya itu, pihaknya mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar menata lingkungan sekitar tempat tinggal dan resapan air.

Ada foto foto Kepala Pelaksanan (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana
Kalak BPBD Bitung, Fivy Kadeke.

Kemudian masyarakat juga diminta membersihkan dan merapikan bantaran sungai dari sampah, menebang ranting pohon secara mandiri di halaman rumah yang berpotensi roboh dan membahayakan.

Selain menebang ranting pohon, masyarakat juga diminta menebang batang pohon yang sudah lapuk.

Untuk di wilayah padat penduduk, agar menyiapkan jalur dan tempat evakuasi berbasis keluarga di lokasi aman sekitar.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved