Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Bumi

Gempa Terkini Siang Ini Selasa 14 Februari 2023, Baru Saja Guncang di Darat, Info BMKG Magnitudonya

Gempa terkini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan data gempa bumi hari ini Selasa 14 Februari 2023 siang.

BMKG
Gempa terkini di Sulteng pada Selasa 14 Februari 2023 siang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa terkini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan data gempa bumi hari ini Selasa 14 Februari 2023 siang.

Berdasarkan laporan BMKG, gempa bumi terkini terjadi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada pukul 13.02 WIB.

Guncangan gempa yakni berkekuatan magnitudo 5,3 SR.

Baca juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi dan Banjir Pesisir di Sulawesi Utara, Info BMKG Potensi Terdampak

Titik lokasi gempa terletak di darat 30 kilometer tenggara Parigi Moutong, Sulteng.

Tepatnya berada di koordinat 0.46 Lintang Utara dan 121.05 Bujur Timur.

Pusat gempa bumi tersebut di kedalaman 87 kilometer di bawah permukaan.

Gempa dirasakan di wilayah Toli-toli, Pohuwato, Gorontalo Utara, Kabupaten Gorontalo dan Buol.

Simak data lengkap laporan Info BMKG berikut ini:

#Gempa (UPDATE) Mag:5.3, 14-Feb-23 13:02:21 WIB,

Lok:0.46 LU, 121.05 BT (Pusat gempa berada di darat 30 km Tenggara Parigi Moutong),

Kedlmn:87 Km Dirasakan (MMI) III - IV Toli-toli, II - III Pohuwato, II - III Gorontalo Utara, II - III Kab. Gorontalo, II - III Buol #BMKG

Kenapa Indonesia Sering Gempa

Gempa bumi masih terus terjadi di tanah air.

Banyak orang bertanya-tanya, kenapa Indonesia sering terjadi gempa bumi?

Gayatri Indah Marliyani, pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM mengatakan, di Indonesia gempa bumi memang masih akan sering terjadi.

Hal ini dikarenakan letak negara Indonesia secara geografis yang mendukung potensi kemunculan peristiwa ini terjadi.

"Indonesia sering terjadi gempa, karena posisi Indonesia berada pada daerah pertemuan batas lempeng," kata Gayatri kepada Kompas.com.

Lempeng bumi juga dikenal dengan sebutan lempeng tektonik. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan daratan tinggi.

"Pertemuan lempeng di wilayah Indonesia tergolong yang paling aktif di dunia, sehingga memang kawasan Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi," ujarnya.

Lempeng tektonik

Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas, dan ini merupakan lapisan paling luar bumi.

Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain.

Gayatri menjelaskan, lapisan paling luar bumi ini sifatnya getas atau rigid dan terpecah-pecah menjadi bagian terpisah yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang bervariasi.

Sehingga, area di mana lempeng-lempeng bumi ini berinteraksi, tekanannya sangat kuat, akibatnya batuan di sekitarnya mengalami deformasi, yang ditandai dengan kejadian gempa.

BMKG juga menyampaikan bahwa jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser.

Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia, namun terukur sebesar 0-15 cm pertahun.

Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus.

Sampai pada suatu saat, batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut, sehingga terjadi pelepasan mendadak, yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Jalur lempeng tektonik

Berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Indonesia merupakan daerah rawan gempa bumi, karena dilalui oleh jalur pertemuan tektonik.

Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah utara dan menyusup ke dalam lempeng Eurasia, sementara lempeng pasifik bergerak relatif ke arah barat.

Jalur pertemuan lempeng berada di laut, sehingga terjadi gempa bumi besar dengan kedalaman dangkal, maka akan berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga Indonesia juga rawan tsunami.

Mengingat terdapat selang waktu antara terjadinya gempa bumi dengan tsunami, maka selang waktu tersebut dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat. 

Untuk itu, BMKG membangun sistem peringatan dini tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System/ Ina-TEWS) sebagai salah satu upaya mitigasi bencana tsunami.

Apa itu gempa bumi?

Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba, yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Akumulasi energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik.

Energi yang dihasilkan dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa bumi, sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Pada dasarnya, karakteristik gempa bumi berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, lokasi kejadian tertentu, berpotensi terulang lagi, belum dapat diprediksi, bisa mengakibatkan timbulnya bencana, dan tidak dapat dicegah tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi.

(TribunManado.co.id/Ang/Kompas.com)

Baca Berita Tribun Manado di sini

Berita Terkait Gempa Bumi Lainnya

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved