Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Bandang PT Freeport

UPDATE Korban Banjir Bandang di PT Freeport Indonesia: 1 Warga Meninggal, 1 Orang Hilang

Satu korban banjir bandang di area PT Freeport Indonesia, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia. Satu korban lainnya masih dalam proses pencarian.

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribunmanado/Istimewa/HO
Satu korban banjir bandang di area PT Freeport Indonesia, Papua Tengah ditemukan meninggal dunia. Satu korban lainnya masih dalam proses pencarian. 

PTFI memastikan tidak ada karyawan yang menjadi korban banjir bandang, meski ada sejumlah karyawan yang sempat terjebak di area tambang.

Vice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati menegaskan tidak ada karyawan yang menjadi korban jiwa dan Tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah diaktifkan.

"Kami mengutamakan keselamatan bagi seluruh karyawan yang bertugas di lokasi. Tidak ada korban jiwa," ujarnya, Minggu.

Sebanyak 14 karyawan yang sempat terjebak banjir bandang telah dievakuasi dan semuanya dalam keadaan baik.

"Memang ada yang terjebak namun telah dievakuasi oleh tim Underground Mine Rescue (UMR) ke kantor OB 1," sambungnya.

Kini area Mile 74 telah dikontrol dengan baik agar karyawan yang masih bekerja di lokasi merasa aman.

Beberapa fasilitas kesehatan dan tempat makan juga disiapkan untuk karyawan yang masih bekerja.

Alat berat yang berada di Mile 74 seperti eskavator maupun mobil milik PTFI juga sempat terseret banjir bandang.

"Hingga saat ini situasi di Mile 74 masih terkontrol dengan baik," pungkasnya.

Situasi Masih Terkontrol dengan Baik

Melansir Tribun PapuaVice President Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati, mengonfirmasi bahwa saat ini situasi di tambang PT Freeport Indonesia, tepatnya di Mile 74, masih terkontrol dengan baik.

Diketahui, hujan deras mengguyur Tembagapura, Sabtu (11/2/2023), mengakibatkan banjir bandang di Mile 74 area tambang emas PT Freeport Indonesia.

Intensitas hujan menyebabkan air mengalir deras di Jalan West Gully, area pabrik pengolahan konsentrat MP 74.

Banjir yang bercampung dengan material tanah dan batu membuat excavator dan mobil milik PTFI di area tersebut sampai terseret.

"Hingga saat ini situasi di Mile 74 masih terkontrol dengan baik," kata Katri Krisnati.

Tim Emergency Preparedness and Response (EPR) PTFI sudah diaktifkan untuk melakukan tindakan yang diperlukan.

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved