Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Manado Banjir

Siswa Semangat Belajar Kendati Tinggal Baju di Badan,12 Hari Pasca Banjir di Manado Sulawesi Utara

Potret Kebangkitan Warga Manado dari Bencana. Siswa Semangat Belajar Kendati Tinggal Baju di Badan dan Harta Lenyap, 12 Hari Pasca Banjir di Manado.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Handhika Dawangi
Istimewa/Kepsek SD Negeri 72 Manado.
Siswa di Manado Sulawesi Utara bersiap untuk belajar meski tanpa seragam sekolah. 12 hari pasca banjir di Manado Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua belas hari pasca bencana longsor dan banjir di Manado Sulawesi Utara

Warga korban banjir coba bangkit.

Kegigihan para siswa SD untuk bersekolah, kendati tanpa buku dan seragam, dengan hanya baju di badan, menjadi potret kebangkitan warga Manado dari bencana.

Amatan tribunmanado di SD Negeri 72 Manado, Selasa (7/2/2023), para siswa tetap datang ke sekolah untuk belajar.

Mereka ke sekolah tanpa seragam.

Hanya pakai baju rumah yang lusuh.

Itu pun baju hasil bantuan.

Semua harta mereka lenyap akibat banjir.

Termasuk buku, seragam dan pakaian.

Setiba di sekolah, mereka mengais ngais buku pelajaran diantara tumpukan meja dan kursi di depan kelas.

Seorang siswa membantu pembersihan.

Dengan sebuah roda ia memindahkan barang - barang.

Agar lokasi itu segera rapi dan mereka secepatnya belajar.

Selasa itu hujan deras kembali turun.

Kondisi itu membuat pembelajaran terhenti.

Mereka terpaksa dipulangkan, menakutkan banjir susulan.

Anak anak ini terlihat sedih.

Anak anak ini merasakan derita yang luar biasa akibat banjir.

Semua harta lenyap.

Sejauh mata memandang hanya ada kehancuran.

Toh itu tak tampak di ruang kelas.

Mereka tetap tersenyum.

Dan terlihat bersemangat.

Bersekolah untuk bangkit dari kegelapan menuju cahaya di seberang sana.

Mereka tahu, larut dalam kesedihan adalah petaka.

Satu satunya jalan adalah bangkit.

Banyak guru yang terharu melihat perjuangan para siswa ini.

"Saya sangat sedih dan terharu menyaksikan para siswa ini yang ke sekolah hanya memakai baju rumah," kata
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Tuminting Elisabeth Sumampouw.

Ia mengaku menitikkan air mata kala menyaksikan pemandangan tersebut.

Kepsek SD Negeri 72 Rosalie Kalombang mengatakan, pihaknya tetap menggelar belajar mengajar meski seadanya.

"Siswa kebanyakan jadi korban banjir, mereka hanya pakai baju biasa," kata dia.

Menurut dia, bantuan sudah berdatangan dari berbagai pihak.

Namun mereka masih butuh baju seragam. "Kami butuh 60 seragam sekolah," katanya.

Bencana banjir dan longsor 27Januari 2023 turut memukul dunia pendidikan Manado.

Sebanyak 24 bangunan SD, 10 SMP dan 11 TK tergenang air.

Sementara 2 695 siswa SD dan SMP serta 272 tenaga pendidik kehilangan seragam dan ATK. Kadis Pendidikan Manado Steven Lumowa mengatakan, pihaknya tengah menggalang bantuan untuk sekolah beserta siswa dan guru yang terdampak bencana di Manado.

"Kami galang bantuan dari sekolah sekolah lainnya untuk membantu korban bencana," kata dia Selasa (7/2/2023).
Menurut Lumowa, pihaknya bersinergi dengan instansi Pemkot Manado lainnya untuk mengatasi bencana.

Beberapa waktu lalu, pemadam kebakaran telah melakukan penyemprotan di sekolah sekolah yang terdampak bencana. (Art)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terbaru Tribun Manado: Klik Link

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved