Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WhatsApp

Hati-hati, Modus Penipuan Baru via WhatsApp, Dapat Uang dari Like YouTube

Marak penipuan lewat WhatsApp, korban tergiur dengan iming-iming sejumlah uang, dengan like video YouTube

Editor: Erlina Langi
Pixabay.com
Hati-hati, Modus Penipuan Baru via WhatsApp, Dapat Sejumlah Uang dari Like YouTube 

Selanjutnya, korban diminta untuk menginstal aplikasi tertentu untuk memproses transaksi pembayaran. Nah, aplikasi inilah yang dimanfaatkan penipu untuk memasang malware, sehingga bisa mengakses semua data korban.

Selain meminta instal, mereka juga meminta korban transfer 1 dollar AS (Rp 14.900) untuk kebutuhan verifikasi aplikasi.

Dengan serangkaian tahapan itu, penipu akhirnya mendapatkan data pribadi korban, termasuk rekening bank, kartu kredit, email hingga OTP.

Begitu penipu mendapat akses tersebut, mereka akan menghapus akun WhatsApp-nya dan mengincar korban lainnya.

Di Brasil, beberapa penipu melancarkan aksinya melalui WhatsApp dan Telegram.

Mereka mengeklaim bekerja di Amazon dan menyatakan siap menunjukkan screenshot bukti pembayaran untuk meyakinkan korban.

Pada akhirnya skenario serupa seperti diuraikan di atas dijalankan oleh penipu untuk mendapatkan akses ke data pribadi korban, dilansir KompasTekno dari MySmartPrice, Sabtu (28/1/2023).

Baca juga: Cara Menonaktifkan WhatsApp di iPhone Tanpa Mematikan Data, Lakukan Hal Ini

Mirip modus penipuan di Indonesia

Kasus penipuan yang sama juga terjadi di Indonesia belum lama ini.

Para penipu mengatasnamakan dirinya merupakan afiliasi dari marketplace seperti Shopee.

Modus penipuan ini dimulai dari pelaku kejahatan yang mengundang korban secara acak ke sebuah grup WhatsaApp.

Selanjutnya, korban akan diinformasikan bahwa grup tersebut dibuat guna merayakan event atau acara tertentu yang sedang diselenggarakan oleh Shopee.

Admin yang berkedok sebagai pengurus Shopee tersebut bakal menjelaskan bahwa grup akan menjadi wadah “bagi-bagi hadiah” kepada seluruh peserta. Hadiah berupa komisi itu bisa didapatkan ketika peserta menjalankan beberapa misi.

Agar korban percaya, tim dari penipu juga mengunggah testimoni yang seolah membenarkan adanya komisi yang bisa didapatkan.

Korban yang berminat menjalankan misi lantas diminta untuk mengirimkan data diri termasuk rekening untuk melancarkan transaksi transfer komisi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved