Kartika Devi Tanos, Kepala DP3AD Sulawesi Utara Beber 3 Dosa Pendidikan

TRIBUNMANADO.CO.ID - dr Kartika Devi Tanos, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah (DP3AD) Provinsi Sulawesi Utara jadi Narasumber di Kegiatan Institut Agama Kristen Indonesia (IAKN) Negeri Manado, Jumat (3/2/2023).

Kehadiran Kepala DP3AD Sulut ini dalam rangka memberi pembekalan kepada Mahasiswa Calon Peserta Kuliah Kerja Nyata.

Ia membawakan  materi Pencegahan dan Penanganan Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak.

dr Kartika Devi Tanos pun menyampaikan materi membeber soal tantangan 3 Dosa besar Pendidikan. 

Hal itu yakni perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi dalam dunia pendidikan.

Ia mengatakan, Dosa Besar Pendidikan ini menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Pasalnya hal ini tak hanya menghambat terwujudnya lingkungan belajar yang baik, tetapi juga memberikan trauma yang bahkan dapat bertahan seumur hidup seorang anak,” tegas Birokrat yang juga istri  Wagub Sulut Steven Kandouw ini.

Berkaitan dengan hal tersebut ditegaskannya pula ini menjadi perhatian serius pemerintah dan semua komponen masyarakat termasuk lembaga pendidikan.

Sekadar informasi, Kemendikbudristek telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. 

Peraturan itu bertujuan untuk menciptakan kondisi proses pembelajaran yang aman, nyaman, dan menyenangkan, serta menghindarkan semua warga di lingkungan kampus dari unsur-unsur atau tindakan kekerasan.

Adapun pada kesempatan tersebut, dr Kartika Devi didampingi Kepala UPTD PPA Marsel Silom dan Kasie Tindak Lanjut Meiga Sondakh serta Advokat UPTD PPA Eunike Sumampouw. (ryo)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Baca juga: Sosok Pak Muh, Ayah TikToker Fadil yang Sedang Viral, Punya Pekerjaan Mentereng

Baca juga: Polresta Manado Gelar Jumat Bacerita di Waroeng Kobong, Bahas Debt Colector yang Meresahkan