Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kasus Pembunuhan Brigadir J

Jaksa: Pembunuhan Berencana Dikehendaki Putri Candrawathi, Tak Terbantahkan Lagi

Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejari Jakarta Selatan menyatakan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo memiliki kehendak atas pembunuhan Brigadir J.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/ HO/ KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Potret Putri Candrawathi dan Brigadir J. Jaksa Sebut Pembunuhan Berencana Dikehendaki Putri Candrawathi, Tak Terbantahkan Lagi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terdakwa Putri Candrawathi dan suaminya, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, disebut jaksa bahwa mereka memiliki niat yang sama untuk menghabisi sang ajudan, Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) pada Juli 2022 lalu.

Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan menyatakan Putri dan Sambo memiliki kehendak atas pembunuhan Brigadir J.

Hal tersebut disampaikan jaksa saat membacakan tanggapan atas nota pembelaan (replik) Putri, dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).

Jaksa Sugeng Hariadi menjelaskannya saat membacakan replik. Disebutnya Putri langsung menelepon Ferdy Sambo usai sebuah kejadian di rumahnya di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022.

Sehari kemudian, kata Jaksa Sugeng, Putri pulang ke Jakarta dan menceritakan dugaan pelecehan yang dituduhkan kepada Yosua.

Setelah mendengar cerita Putri itu, Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua.

Tapi kata jaksa, Putri justru tidak menghentikan niat suaminya buat menghabisi Yosua.

Jaksa menganggap Putri Candrawathi dan Kuasa Hukumnya berbohong soal isu pelecehan. Dinilai cari simpati masyarakat.
Jaksa menganggap Putri Candrawathi dan Kuasa Hukumnya berbohong soal isu pelecehan. Dinilai cari simpati masyarakat. (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)

"Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi mempunyai kehendak yang sama rencana memberi pelajaran kepada korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," ucap Jaksa Sugeng.

"Artinya, peristiwa pembunuhan berencana dikehendaki oleh Putri Candrawathi. Tak terbantahkan lagi," lanjut Jaksa Sugeng.

Menurut Jaksa Sugeng, dalam nota pembelaannya tim kuasa hukum Putri justru ikut mempertahankan skenario yang akhirnya terungkap.

Jaksa Sugeng menyatakan, dari berbagai fakta hukum yang terungkap dalam persidangan memperlihatkan Putri turut berperan

dan menjadi salah satu pelaku dalam dugaan pembunuhan berencana itu walaupun bersikap pura-pura tidak mengetahui delik itu.

"Akan tetapi Terdakwa Putri Candrawathi melakukan karakter yang dipersyaratkan dengan pembunuhan berencana yaitu menyampaikan cerita kepada saudara Ferdy Sambo,

berupa cerita jika terdakwa Putri Candrawati dilecehkan yang kemudian berubah menjadi cerita pemerkosaan lalu saudara Ferdy Sambo membuat perencanaan

dan bekerjasama dengan saksi Ricky Rizal Wibowo, Kuat Ma'ruf, dan saksi Richard Eliezer Pudihang Lumiu untuk menghilangkan nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," papar Jaksa Sugeng.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved