Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Doa Kristen

Apa Itu Seven Deadly Sins atau Tujuh Dosa Mematikan Menurut Ajaran Kristen

Seven Deadly Sins atau tujuh dosa mematikan merupakan pengelompokan dan penggolongan atas dosa-dosa atau tindakan-tindakan tercela dalam Kristen

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribunmanado/Istimewa/HO
Seven Deadly Sins atau tujuh dosa mematikan merupakan pengelompokan dan penggolongan atas dosa-dosa atau tindakan-tindakan tercela dalam ajaran Kekristenan. Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alkitab. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Apa itu Seven Deadly Sins?

Seven Deadly Sins atau tujuh dosa mematikan merupakan pengelompokan dan penggolongan atas dosa-dosa atau tindakan-tindakan tercela dalam ajaran Kekristenan.

Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam Alkitab.

Suatu sifat, tingkah laku, tindakan, atau kebiasaan digolongkan dalam kelompok ini jika hal-hal tersebut secara langsung menimbulkan dosa-dosa, tindakan-tindakan tercela, atau kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.

Baca juga: Doa Kristen Agar Dimudahkan Dalam Bekerja, Minta Dimudahkan Langkah dan Dibukakan Pintu Keajaiban

Sebagai contoh, seseorang yang membiarkan dirinya terus dikuasai kemarahan dapat melakukan balas dendam dengan cara membunuh, seseorang yang dikuasai ketamakan dapat melakukan korupsi (mencuri) jika ada kesempatan.

Membunuh, mencuri, dan dendam merupakan dosa-dosa akibat yang ditimbulkan oleh kemarahan dan ketamakan yang merupakan dosa-dosa pokok.

Berikut ulasannya:

1. Pride atau Kesombongan

Kesombongan atau kecongkakan atau keangkuhan adalah awal segala dosa.

Bukan semata-mata berarti bahwa semua dosa berasal dari kesombongan, tetapi karena semua dosa secara alami timbul dari kesombongan.

Perlu kita ketahui, bahwa meninggalkan Tuhan adalah bagian pertama atau berawal dari kesombongan.

Kesombongan adalah hasrat berlebihan disaat manusia menilai dirinya terlalu tinggi.

dalam tahap kepenuhannya manusia menjadikan dirinya sendiri 'tuhan' karena penolakan untuk menundukkan akal budi dan keinginannya pada Tuhan, termasuk tunduk pada mereka yang dalam kewenangan mewakili-Nya.

Kesombongan hanya dapat ditundukkan dengan mengembangkan kebajikan/keutamaan yang adalah lawannya, yaitu kerendahan hati.

2. Greed atau Ketamakan

Ketamakan atau keserakahan, adalah keinginan tak terkendali atas materi atau harta duniawi.

Dalam Kitab Suci tertulis bahwa orang yang tamak tidak pernah memiliki uang yang cukup dan tidak pernah penghasilannya terpuaskan (Pengkhotbah 5:9).

Sebagai contoh nyata, cinta akan uang adalah akar segala kejahatan dan menyebabkan seseorang dapat menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya sendiri (1 Timotius 6:10) menggambarkan betapa seriusnya dosa pokok ini.

Lawan dari dosa ketamakan adalah keutamaan kemurahan hati

3. Envy atau Iri hati

Iri hati adalah suatu kekecewaan atau kecemburuan atas keuntungan orang lain dan menghendakinya untuk dimiliki sendiri dengan cara yang tidak adil.

Sehingga seseorang melakukan dosa berat karena menginginkan yang jahat bagi sesamanya.

St Gregorius Agung mengatakan bahwa iri hati menimbulkan kedengkian, fitnah, hujat, kegirangan akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya.

Kebajikan yang adalah lawannya adalah kebaikan hati; namun mengingat kesombongan adalah 'ibu dosa' maka kerendahan hati mutlak dibutuhkan juga.

4. Wrath atau Kemarahan

Kemarahan yang dimaksud di sini adalah kemurkaan berupa keinginan untuk membalas dendam.

Kemurkaan yang besar sehingga orang ingin membunuh sesama, atau ingin melukainya, adalah kesalahan besar melawan cinta kasih dan merupakan dosa berat (Matius 5:22).

Tidaklah diperkenankan menginginkan pembalasan dendam, dengan suatu maksud jahat, kepada orang yang harus dihukum; tetapi sungguh terpuji jika menginginkan pembalasan dendam berupa suatu perbaikan atas kebiasaan buruk dan untuk mempertahankan keadilan.

5. Lust atau Hawa nafsu

Hawa nafsu yang dimaksudkan di sini adalah hawa nafsu seksual, entah romantis atau tidak, atau sering diasosiasikan dengan percabulan; suatu hasrat yang berlebihan akan kenikmatan seksual.

Ungkapan kebiasaan buruk hawa nafsu menghasilkan dosa berat melawan kemurnian yaitu: perzinaan, masturbasi, perselingkuhan, pornografi, pelacuran, perkosaan.

Perjuangan mengatasi hawa nafsu membutuhkan keutamaan kemurnian berupa pembersihan hati dan pengendalian diri.

6. Gluttony atau Kerakusan

Kerakusan di sini sehubungan dengan hasrat berlebihan akan makanan ataupun minuman.

Sebagai contohnya, Seseorang yang menikmati daging dan minum lebih dari yang dibutuhkan haruslah mengetahui bahwa hal ini termasuk salah satu dosa.

Kebajikan yang adalah lawan dari kerakusan adalah penguasaan diri dengan berpantang, tindakan nyatanya yaitu berpuasa

7. Sloth atau Kemalasan

Kemalasan adalah suatu ketidakpedulian yang utamanya berkaitan dengan hal-hal rohani.

St Yohanes dari Damaskus, seorang Bapa Gereja dan Pujangga Gereja dari Timur, mendefinisikan kemalasan sebagai suatu kepiluan atau kesusahan hati yang menindas, yang begitu menekan pikiran atau budi seseorang sehingga ia tidak ingin melakukan apa-apa.

Ya, Kemalasan adalah dosa karena kesusahan hati tersebut menghalangi seseorang untuk berbuat baik; baik kemalasan itu sendiri maupun dampak yang ditimbulkannya adalah jahat.

Kejenuhan rohani atau kemalasan rohani dapat mengakibatkan seseorang menolak kegembiraan yang datang dari Allah dan membenci hal-hal ilahi.

Kebencian terhadap Allah muncul dari kesombongan sehingga untuk mengatasinya, selain butuh keutamaan ketekunan, mutlak dibutuhkan kerendahan hati.

Memahami acedia sebagai “kelelahan” dan “kehabisan energi,” maka “kesenangan-kesenangan” yang baik itu bagaikan kelegaan yang diberikan oleh istirahat bagi tubuh yang lelah.

Terapi-terapi lain bagi kesedihan sebagaimana diberikan oleh St. Thomas masih mengikuti pemikiran yang sama: meratap berarti mengakui keterbatasan kita sebagai ciptaan yang ringkih (vulnerable), demikian juga dengan membuka diri terhadap sahabat-sahabat untuk mendapatkan pertolongan, memberikan istirahat bagi tubuh dan pikiran, serta merenungkan indahnya kebenaran-kebenaran dari Tuhan.

Kenapa upah dosa maut?

“Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” – Roma 6:23

Maksud dari ayat ini adalah untuk mendorong orang percaya supaya mereka tidak berdosa lagi.

Dalam ayat ini, Paulus menegaskan bahwa kita yang sudah diberi, secara cuma-cuma diberi, tidak layak mengusahakan apa yang membawa maut (bukan kehilangan keselamatan, tetapi maut.)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved