Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Profil Lieus Sungkharisma, Aktivis Sosial Indonesia - Tionghoa, Eks Ketua DPP KNPI Meninggal Dunia

Lieus Sungkharisma merupakan aktivis sosial Indonesia keturunan Tionghoa yang sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia

Editor: Erlina Langi
Kolase TribunManado via Warta Kota/Arie Puji Waluyo/TRIBUNNEWS.COM/MUHAMMAD YUSUF
Profil Lieus Sungkharisma, Aktivis Sosial Indonesia - Tionghoa, Eks Ketua DPP KNPI Meninggal Dunia 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aktivis Lieus Sungkharisma meninggal dunia pada Selasa 24 Januari 2023, kemarin.

Lieus Sungkharisma tutup usia akibat sakit jantung.

Kabar duka tersebut dibenarkan oleh Ketua Ganjar Pranowo (GP) Mania Immanuel Ebenezer atau Noel.

"(Meninggal) dapat info dari kerabat dan keluarga," kata Noel saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Melansir Tribunnews, Lieus Sungkharisma merupakan aktivis sosial Indonesia.

Baca juga: Kisah Tong Fang, Diyakini sebagai Rumah Kopi Tertua di Manado, Ganti Nama Sejak Zaman Orde Baru

Selain itu, Lieus Sungkharisma dikenal aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan.

Mulai dari menjadi kader Golkar dan aktif di AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia).

Noel mengaku begitu menghormati Lieus meski memiliki pandangan yang berbeda dalam merespons suatu isu.

Baginya, Lieus merupakan kawan diskusi yang cocok.

"Koh Lieus teman diskusi yang jujur. Selamat jalan kawan, RIP," ucap Noel.

Ia menyatakan, seluruh pengurus DPP Jokowi Mania mengucapkan duka cita atas meninggalnya Lieus Sungkharisma.

"Duka yang mendalam atas kepergian Koh Lieus Sungkharisma," tutur Noel.

Baca juga: Petani di Manado Sulawesi Utara Keluhkan Anjloknya Harga Kopra, Padahal Harga Minyak Kelapa Naik

Lieus Sungkharisma
Lieus Sungkharisma yang ditemui usai membesuk Ahmad Dhani, di LP Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (27/12/2019).

Biodata dan Profil Lieus Sungkharisma

Aktivis Tionghoa kelahiran Cianjur, 11 Oktober 1959 ini mempunyai nama asli Li Xue Xiung.

Dalam perjalanan hidupnya, ia pernah menduduki berbagai jabatan strategis di organisasi maupun partai politik.

Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (Parti) dan Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) pada 1985.

Setahun berikutnya, ia dipercaya menjadi Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) periode 1986-1991 dan Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta.

Lieus juga pernah menjadi Ketua DPP Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) dan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

Terakhir, ia pernah menduduki posisi sebagai Ketua Umum Multi Culture Society, sekaligus Wakil Presiden The World Peace Committee.

Baca juga: Golkar Berpendapat Elektabilitas Capres Bukan Satu-satunya Paremeter, Ngotot Usung Airlangga

Ditangkap makar

Dalam perjalanan politiknya, Lieus pernah ditangkap oleh Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong dan makar pada Mei 2019.

Kasus dugaan penyebaran berita bohong dan makar yang menjerat Lieus berawal dari laporan seorang wiraswasta bernama Eman Soleman.

Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/0441/V/2019/BARESKRIM pada 7 Mei 2019.

Tak lama setelah ditangkap, kuasa hukum Lieus, Hendarsam mengajukan penangguhan penahanan atas kliennya pada 3 Juni 2019.

Pengajuan penangguhan penahanan tersebut langsung dikabulkan oleh Polda Metro Jaya.

Lieus yang dibebaskan mengucapkan rasa terima kasih karena permohonan penangguhan penahanan dirinya dikabulkan.

"Saya sih terima kasih, artinya tadinya harus di dalam sekarang saya bisa di luar. Saya terima kasih banyak pengacara saya ini dari BPN Prabowo-Sandi (Hendarsam). Nah, kepada Pak Dasco itu tadi pagi besuk saya. Itu di luar dugaan saya dan harapan saya. Happy pasti happy," tutur dia kala itu.

(*)

Baca Berita Tribun Manado DI SINI

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved