Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate Mendadak Boikot Aktivitas IGD, Ternyata Soal TPP

TRIBUNMANADO.CO.ID - Miris nasib tenaga kesehatan di RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Hingga saat ini dana Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) mereka belum kunjung masuk ke rekening.

Hal mereka pun digantung pemerintah Maluku Utara.

Baca juga: TPP ASN Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Direncanakan Naik Tahun Depan

TUNTUTAN: Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate yang boikot aktivitas IGD, Sabtu (21/1/2023). Di mana mereka menagih janji Gubernur Maluku Utara soal TPP mereka yang tak kunjung dibayar dari menejemen. (Tribunternate.com/Amri Bessy)

tak hanya sebulan atau dua bulan saja, rupanya mereka tak menerima TPP sudah 1,5 tahun.

Tentu jika dibayarkan sekaligus jumlahnya sangat fantastis.

Padahal mereka sudah melaksanakan tugas mereka.

tunjangan adalah hak mereka yang harus dibayarkan oleh pemerintah.

Baca juga: Tidak Ikut Ruang Sepakat Pemkot Bitung, TPP Pejabat dan ASN Dipotong

Mereka sudah berjuang untuk mendapatkan hak mereka, namun rupanya belum digubris.

Belum juga mendapat TPP mereka, dari menejemen RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Karena itu, para Nakes RSUD Chasan Boesoirie Ternate, masih memboikot aktivitas IGD.

Kepada TribunTernate.com, seorang Nakes yang tak mau namanya disebut mengatakan.

Baca juga: Segini Harga Terbaru Cengkih di Ternate Maluku Utara, Naik Minggu Kedua 2023

Gubernur Maluku Utara harus bertanggungjawab, atas TPP mereka yang belum diterima.

"15 bulan kami tidak terima TPP, Pak Gubernur tega biarkan kita semua."

"Berhari-hari memperjuangkan hak-hak kami, yang sampai saat ini tak ada titik terang, "katanya.

Amatan TribunTernate.com, sepanjang dinding dan kaca jendela depan ruangan IGD.

Dipenuhi pamflet dan spanduk bernada protes, bertuliskan 'tunjangan TPP belum terbayar 15 bulan'.

Para Nakes tampak menduduki gedung IGD, RSUD Chasan Boesoirie Ternate sebagai bukti kekecewaan dan mogok kerja. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com