Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Imlek 2023

BarongsaI bagi Eki Tengker: Seperti Filosofi Pohon, Kalau Akarnya Kuat, Bagian Atas Akan Lentur

Barongsay bagi Eki Tengker: Seperti Filosofi Pohon, Kalau Akarnya Kuat, Bagian Atas Akan Lentur.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa.
Aksi Barongsay pada perayaan menyambut Imlek 2574 Kongzili di Kampung Cina Manado, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Eki Tengker, pelatih Barongsai Perguruan Fa Lung di Lililoyor menuturkan, siapapun dapat belajar Barongsai.

"Barongsai dapat dipelajari siapapun," katanya.

Menurut dia, latihan dasar sangat menentukan dalam kemahiran memainkan Barongsai. 

Latihan tersebut adalah pembentukan kuda-kuda.

"Latihan kuda kuda dengan menurunkan paha, itu dilakukan selama beberapa jam," kata dia. 

Jika kaki sudah mantap, kata dia, seseorang sudah menguasai elemen penting dari Barongsai.

Ini mirip filosofi pohon.

"Pohon kalau akarnya kuat, maka bagian atasnya juga akan lentur," katanya. 

Imlek tanpa Barongsai, ibarat sayur tanpa garam.

Barongsai adalah seni tradisional Cina yang kerap ditampilkan saat Imlek.

Bukan hanya membawakan atraksi, Barongsai punya makna khusus dalam perayaan Imlek.

Singa, binatang yang diwakili Barongsai, dikenal sebagai binatang yang membawa keberuntungan serta dipercaya dapat mengusir roh jahat.

Nah, Barongsai kembali marak pada momen Imlek tahun 2023 di Manado, Sulawesi Utara.

Sudah tiga tahun lamanya, Barongsai menghilang karena Covid 19.

"Tahun ini sudah marak lagi," kata Ryan Vong, Minggu (22/1/2023).

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved