Imlek
Kunjungi Rumah Orang Tua dan Makan Mie Panjang Umur, Ini Tradisi Umat Tridharma Manado Saat Imlek
Umat Tridharma memiliki banyak tradisi saat Imlek. Beberapa di antaranya adalah mengunjungi orang tua dan menyantap mie panjang umur.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Ada banyak tradisi umat Tridharma saat Imlek.
Ko Steven, umat Tridharma Manado, menuturkan keluarga biasa berkumpul dan makan bersama di malam Imlek.
Menunya pun sangat khas.
"Kita biasa makan mie, mie yang sangat panjang. Simbolnya adalah panjang umur," katanya, Jumat (20/1/2023).
Makanan lain yang dimakan adalah kue balapis.
Kue tersebut melambangkan berkah berlapis.
"Juga kue ku, bentuk kue ku mirip kura-kura, ini melambangkan panjang umur serta keberuntungan," katanya.
Reynolds Loho, Rohaniawan Klenteng Kwan Seng Bio, mengatakan tradisi Imlek yang kental adalah orang yang lebih muda mengunjungi orang yang lebih tua.
"Biasanya kami berkumpul di rumah orang tua jika masih hidup," kata dia.
Tujuan dari tradisi itu adalah untuk mempererat tali silaturahmi.
Sebentar lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Imlek, termasuk di Manado, Sulawesi Utara.
Kuliner khas Imlek pun mulai dijajakan.
Salah satu kue Imlek yang khas adalah kue keranjang.
Harapannya dengan menyantap kue tersebut akan bertambah keberuntungan.
Ternyata kue keranjang Manado punya rasa yang khas.
Menurut Budi, pembuat kue keranjang di Manado, kue keranjang Manado dan Jakarta berbeda.
Kue keranjang Manado banyak campuran rempah.
"Karena di sini rempah-rempah cukup banyak," katanya, Senin (16/1/2023).
Faktor pembeda lainnya adalah pada gula aren.
Gula aren Manado lebih wangi.
Dia bercerita, pembuatan kue keranjang mudah, yang sulit adalah menanti proses kukus.
"Perlu 3,5 jam sampai benar-benar matang," katanya.
Ungkap dia, itu masih terhitung cepat karena memakai gas.
Di masa lalu, perlu waktu lebih lama karena masih memakai kayu bakar.
Kue merupakan bagian penting dari persembahyangan umat Tridharma.
Kue punya makna spiritual.
Untuk itu, pembuatannya butuh keahlian khusus.
Sedikit orang yang menekuninya, salah satunya Budi.
Budi adalah generasi ketiga pembuat kue sembahyang di Manado.
"Saya adalah generasi ketiga," katanya, Senin (16/1/2023).
Dikatakan Budi, riwayat pembuatan kue sembahyang keluarganya berawal dari sang kakek dan nenek.
Kala itu ada kebutuhan besar untuk kue sembahyang.
"Mereka belajar, trial and error, lantas menemukan komposisi yang pas," katanya.
Kemampuan itu menurun pada ibu Budi, lantas kepadanya.
Prosesnya pun secara alami.
"Ceritanya ibu membuat kue tersebut sambil menggendong saya masih kecil, kemudian saya mulai tertarik dengan pembuatan kue tersebut dan menekuni nya hingga kini," katanya.
Kue yang dibuatnya adalah kue lapis, mangkok, kue ku, dan keranjang.
Menurut dia, kue dalam persembayangan sekilas sama dengan kue tradisional, tapi bedanya ukurannya sangat besar.
"Kue sembahyang tidak menggunakan bahan bernyawa, jadi tidak pakai telur. Saya pakai beras asli," katanya.
Beber dia, kue sembahyang harus memenuhi standar tertentu.
Baca juga: Makan Siang di Restoran Casa Bakudapa Manado, Berikut Menu Pesanan Presiden Joko Widodo
Baca juga: 100 Personel Brimob Polda Sulawesi Utara Dikirim ke Sulawesi Tengah, Amankan Lokasi PT GNI
Makna filososfis Kue Keranjang Imlek 2020 (Reservasi.com via Tribun Travel)
Contohnya kue mangkok, harus mengembang bagus dan sempurna.
Begitupun kue ku yang memakai kacang hijau yang dikupas hingga berwarna kekuning-kuningan.
"Kue ku biasanya dipersembahkan saat sembahyang Tuhan. Simbolnya adalah hati kita yang tulus," katanya.
Ia menuturkan, tiap kue bermakna spiritual.
Kue lapis misalnya, yang punya makna rezeki yang bertambah.
"Kue lapis juga dimakan saat ulang tahun, maknanya agar rezeki semakin banyak," katanya.
Dekat Imlek, ia menuturkan, permintaan pembuatan kue meningkat.
Permintaan datang dari klenteng serta umat.
"Kami memprioritaskan untuk klenteng," katanya.
Budi memperkirakan ada lebih dari 200 kue keranjang yang ia buat semasa sembahyang Sang Sin hingga Cap Go Meh.
Tak hanya Manado, pesanan juga datang dari Jakarta dan Surabaya.
Budi mengaku hanya membuat kue untuk sembahyang.
"Kalau untuk buat kue lainnya tenaga kami terbatas," kata dia.
Tiga generasi dihidupi dari kue sembahyang, ia sesungguhnya berniat meneruskan itu pada anaknya, tapi ia tak memaksa.
"Saya memberi kebebasan, terserah pada mereka," katanya.
Namun, ilmu membuat kue itu sudah ia turunkan pada seorang pekerjanya.
Seperti seorang guru kungfu, ia menurunkannya dengan perlahan-lahan.
"Sejauh mana keseriusannya, yang utama adalah resep keluarga ini ada penerus," katanya.
Tentang Manado
Kota Manado berbatasan dengan Kabupaten Minahasa dan Minahasa Utara.

Kota Manado memiliki 11 kecamatan serta 87 kelurahan dan desa, luas wilayah Kota Manado 157,27 km⊃2;.
Wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken, Pulau Siladen dan Pulau Manado Tua.
Saat ini Kota Manado dipimpin oleh Wali Kota Andrei Angouw dan Wakil Wali Kota Richard Sualang.(*)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
mie panjang umur
Tridharma
Manado
Imlek
Sulawesi Utara
Reynolds Loho
Rohaniawan Klenteng Kwan Seng Bio
Nyalakan Kembang Api Sejam Nonstop, Perayaan Malam Tahun Baru Imlek di Manado Spektakuler |
![]() |
---|
Umat Tridharma di Manado Sulawesi Utara Bersiap Jalani Sembahyang Tahun Baru Imlek |
![]() |
---|
Kuliner Khas Imlek, Ini Keunikan Kue Keranjang dari Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Jelang Imlek 2574, Umat Konghucu Cuci Arca Berusia Puluhan Tahun di Klenteng Kong Zi Miao Manado |
![]() |
---|
Beginilah Sejarah Perayaan Tahun Baru Imlek, Sejak Tahun 1912 Dihapus tapi Tradisinya Jalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.