Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tips

Tips Main Lato-lato, Sebaiknya Simak Info Ini Sebelum Bermain, Harus Hati-hati

Sebelum mulai main Lato-lato, pastikan tidak terlalu dekat dengan wajah untuk menghindari benturan atau serpihan plastik yang mungkin pecah.

Tribun Manado/Handhika Dawangi
Lato-lato - tips cara bermain dan info lain tentang Lato-lato. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Lato-lato adalah permainan yang saat ini menjadi terkenal di Indonesia. 

Banyak tayangan video tentang lato-lato viral berbagai di media sosial. 

Tak sedikit orang yang kini bermain lato-lato. 

Tak mengenal usia. Bukan hanya anak-anak, orang dewasa, laki-laki maupun perempuan pun ikut bermain lato-lato. 

Bahkan lato-lato dijadikan konten para YouTuber. 

Meski tak semua orang tahu bermain lato-lato. 

Berikut ini tips-tips main lato-lato. Sebaiknya simak info ini sebelum bermain. 

Tentang Lato-lato

Lato-lato terdiri dari dua bola dari bahan plastik polimer.

Kedua Bola ini disambung oleh seutas tali atau benang.

Pada bagian tengah tali, terdapat cincin yang berguna untuk memegang atau menggerakkan dua Bola plastik.

Meski tampak mudah, cara main Lato-lato tidak bisa asal membenturkan dua buah bolanya.

Sebab jika keliru, Lato-lato justru bisa membahayakan pemain dan orang lain.

Tips Cara Main Lato-lato

Memainkan Lato-lato dengan tidak hati-hati dapat membahayakan orang sekitar.

Sebelum mulai main Lato-lato, pastikan tidak terlalu dekat dengan wajah untuk menghindari benturan atau serpihan plastik yang mungkin pecah dan masuk ke mata.

Dikutip dari laman Bobo, pastikan kedua bola berada di posisi yang sama alias seimbang.

Jepit bagian tengah tali Lato-lato di antara jari tangan.

Usahakan untuk menggunakan jari tangan yang paling nyaman, misalnya antara jari telunjuk dan jari tangan.

Lalu, goyangkan tangan terus-menerus sampai dua Bola Lato-lato saling beradu dan menimbulkan bunyi "tek tek tek" secara konstan. Khusus pemula, cobalah mengayunkan Lato-lato dengan tangan secara perlahan.

Saat sudah percaya diri, bisa mulai menambah kecepatan ayunan Lato-lato agar semakin cepat. Selanjutnya, ayunkan dua bola ke atas dan ke bawah dan buatlah bola beradu dengan cepat.

Biasanya, perlombaan Lato-lato ditentukan dari siapa yang paling lama mempertahankan ayunan dan bola yang beradu.

Sementara itu, kunci memainkan Lato-lato sendiri adalah tetap menjaga keseimbangan bola dan fokus pada permainan.

Pendapat Psikolog Tentang Lato-lato

Psikolog dari UNS, Hening Widyastuti mengatakan ada sisi positif dan negatif psikologi dari permainan lato-lato.

"Positifnya jelas kaitannya dengan syaraf motorik, karena dia bergerak, harus ada kelihaian posisi, ada jam terbang saat memainkan itu bersama teman yang lain, ada kaitannya dengan saraf motorik, dan konsentrasi," ujar Hening, Jumat 6 Januari 2023.

Selain itu, dalam permainan Lato-lato juga ada peran kognitif bagi pemain, karena pemain harus berpikir dan konsentrasi.

Hal lain yang membuat permainan Lato-lato begitu populer adalah adanya interaksi sosial.

"Ada interaksi sosial dengan teman-teman yang lain, jadi tidak ada sekadar duduk dengan gadget saja, bengong," lanjut dia.

Sisi positif lain adalah potensi kemunculan sikap kompetitif.

Hening mengatakan, sikap ini baik karena memicu pemainnya agar dia berjuang sampai bisa memenangkan momen itu.

"Jadi menggugah rasa si pemainnya, entah anak, remaja, atau orang dewasa," sambung dia.

Tak hanya itu, permainan Lato-lato juga disebut suatu bentuk healing dengan cara sederhana.

Artinya, permainan itu sanggup untuk membuat seseorang tertawa, merasakan senang, dengan harga yang murah.

"Itu juga suatu bentuk healing, dengan cara sederhana, tapi sanggup untuk membuat tertawa dengan harga yang murah," ujar Hening.

Di sisi lain, permainan Lato-lato memiliki sisi negatif, yakni menimbulkan kebisingan.

"Sisi negatifnya, karena memang menimbulkan suara bising otomatis itu mungkin akan menggangu yang lain, orang lain bisa keganggu," ucap Hening. (TribunPontianak.co.id)

Dilarang di Amerika Serikat

Di negeri Paman Sam, lato-lato diberi nama clackers dan begitu populer di medio 1960-1970.

Namun, clackers resmi menjadi permainan yang dilarang di Amerika Serikat pada tahun 1985.

Pada tahun 1971, surat kabar New York Times memberitakan bahwa permainan clackers melukai pemainnya.

Berita itu dirilis pada tanggal 12 Februari 1971.

Dalam pemberitaan yang dipublikasikan di koran, disebutkan ada empat orang mengalami luka saat memainkan lato-lato.

Dari kejadian itu, Food and Drugs Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat memberikan peringatan kepada publik agar tidak memainkan lato-lato.

Peringatan itu dikeluarkan pada 11 Februari 1971 di saat clackers begitu ramai dimainkan anak remaja pada saat itu.

FDA mengatakan bola plastik terkadang pecah menjadi pecahan tajam.

Dua anak telah menerima luka di dekat mata dari pecahan yang beterbangan, dan luka serupa diderita oleh dua orang dewasa, kata juru bicara badan tersebut.

Mainan itu terdiri dari dua bola plastik keras, sedikit lebih kecil dari bola tenis, dihubungkan dengan tali dua kaki dengan cincin jari di tengahnya.

Pengguna menyelipkan cincin dan menggoyangkan jarinya ke atas dan ke bawah.

Bola berayun seperti pendulum dan berdenting bersamaan, akhirnya berderak pada ayunan ke atas dan lagi pada ayunan ke bawah.

Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat mengumumkan bahwa pada tanggal 6 Desember 1985, Kantor Marsekal Amerika Serikat di Phoenix, Arizona menyita hampir 4.600 mainan clacker ball yang dilarang.

Terlepas dari klaim pada paket bahwa clackers tidak mudah pecah, ketika Komisi Keamanan Produk Konsumen menguji mainan ini, bolanya pecah atau retak.

Selain itu, banyak pegangan yang patah.

Konsumen yang memiliki clackers harus segera membuangnya.

Meski demikian, menurut Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Drs. Koentjoro, M.BSc., Ph.D., Psikolog., permainan lato-lato yang kembali tenar itu memiliki segi positif.

Salah satunya adalah mengurangi ketergantungan anak untuk bermain gawai.

“Segi positifnya ketergantungan anak pada handphone (HP) jadi berkurang. Dulunya waktu untuk main HP sekarang ke lato-lato,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (10/1/2023).

Tak hanya itu, Koentjoro menjelaskan melalui permainan lato-lato anak-anak dapat melatih konsentrasi, ketangkasan fisik, kepercayaan diri, sosialisasi, dan lainnya.

“Lato-lato ini bisa menjadi sarana anak berolahraga, belajar konsentrasi secara murah,” tuturnya.

Namun, dia mengatakan, orang tua tetap perlu hadir saat anak bermain lato-lato meski permainan itu tidak terlihat mudah melukai.

Menurutnya, peran orang tua menjadi krusial untuk memberikan pemahaman atau mengedukasi anak-anak terkait cara, aturan, hingga bahaya dari setiap permainan yang dimainkan termasuk lato-lato.

“Peran orang tua harus ada, bermain dengan aman harus diajarkan kepada anak. Aturan kapan main juga dijelaskan seperti saat memakai HP, agar tidak mengganggu lingkungan,” ucapnya.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM ini menambahkan, sekolah juga bisa memberikan pengertian pada siswanya akan aturan dan cara bermain lato-lato yang aman dan tidak mengganggu lingkungan.

Dikatakan dia, sekolah justru bisa menjadi fasilitator bagi anak dalam menyalurkan hobi bermain lato-lato.

Misalnya dengan menyelenggarakan lomba lato-lato yang tidak hanya sebagai sarana menampung hobi anak, tetapi juga mengajarkan bagaimana bermain secara jujur dan sportif.

“Sekolah mengingatkan. Bukan hanya sekedar melarang karena berbahaya atau membiarkan saja, namun anak-anak diingatkan bahaya lato-lato bagi diri sendiri dan orang lain serta kapan bisa bermain biar peka terhadap lingkungan,” tukasnya. (TribunJogja.com)

Baca Berita Lainnya di: Google News

Berita Terbaru Tribun Manado: KLIK INI

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved