Mahasiswa Unhas Meninggal
Sosok Virendy Wehantouw, Mahasiswa yang Meninggal Saat Ikut Diksar Mapala, Cucu Guru Besar Unhas
Penyebab kematian Virendy Wehantouw, anak James Wehantouw dan Femmy Lotulung, hingga kini masih sementara ditangani oleh pihak berwajib.
Penulis: Yeshinta Sumampouw | Editor: Yeshinta Sumampouw
TRIBUNMANADO.CO.ID - Virendy Wehantouw dikabarkan meninggal dunia setelah mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam Mapala 09, Sabtu (14/1/2023).
Virendy Wehantouw sebelumnya mengikuti kegiatan diksar Mapala 09 Teknik Unhas di kawasan pegunungan perbatasan Maros-Bone.
"Virendy sempat tidak enak badan saat melakukan perjalanan lintas Maros-Malino, namun dia tetap saja melakukan perjalanan," ujar Ibrahim Fauzi Ketua Mapala 09 Ibrahim Fauzi dalam keterangannya kepada pihak kepolisian.
Menurut Ibrahim Fauzi, saat itu panitia berusaha mengevakuasi Virendy Wehantouw ke rumah warga terdekat.
"Namun, ia (Virendy) meninggal saat dalam perjalanan," kata Ibrahim Fauzi.
Virendy kemudian dinyatakan meninggal dunia di UGD Rumah Sakit Grestelina, Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (14/1/2023).
Hingga kini, penyebab kematian VIrendy Wehantouw masih sementara ditangani oleh pihak berwajib.
Sosok Virendy Wehantouw
Diketahui, pemilik nama lengkap Virendy Marjefy Wenhantouw dikenal sebagai mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 2021.
Virendy adalah anak ketiga dari pasangan James Wehantouw dan Femmy Lotulung, warga Komplek Telkomas, Tamalanrea, Makassar.
Virendy memiliki dua kakak perempuan serta satu adik laki-laki.
Ayah Virendy Wehantouw adalah mantan wartawan senior harian Pedoman Rakyat, Makassar.
Namun dalam satu dekade terakhir, James memilih jadi pengusaha jasa konstruksi.
Sementara, mendiang kakek Virendy Wehantouw, Prof Dr OJ Wehantouw MS, dikenal sebagai guru besar Unhas (1934-2015).
Penjelasan Ketua Mapala 09 Tentang Kronologi Meninggalnya Virendy Wehantouw
Ketua Panitia Diksar yang juga Ketua Mapala 09 Ibrahim Fauzi mengatakan, Virendy mulai tidak sadarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat tidak sadarkan diri, posisi Virendy kata Ibrahim berada di atas gunung.
"Jam 11 malam memang sudah tidak sadarkan diri. Kan posisinya di atas, jadi kami evakuasi pakai tandu ke bawah," kata Ibrahim dalam rekaman percakapan yang diperoleh Tribun-Timur.com di RS Grestelina, Makassar, Sabtu (14/1/2023).
Proses evakuasi itu, lanjut dia, memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di jalan lalu membawa Virendy ke rumah sakit.
"Kami evakuasi dari Jam 11 sampai setengah 5 subuh," ujar Ibrahim.
Ia pun mengaku lambat memberi info ke pihak keluarga Virendy lantaran fokus melakukan evakuasi dan kondisi yang saat itu juga tidak terjangkau signal.
Lebih lanjut, ia menjelaskan diksar yang diikuti Virendy merupakan tahapan untuk menjadi anggota Mapala Teknik Unhas.
Sebelum menjalani diksar lapangan, calon peserta lebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Sebelumnya calon peserta untuk menuju ke peserta itu sudah melalui medical check up sebanyak dua kali," terangnya.
Ungkapan Duka dan Rasa Kehilangan Keluarga
Tirza Wenhantouw, bibi almarhum, juga termasuk sosok paling kehilangan.
Beberapa hari sebelum kabar duka itu datang, Tirza mengabari kakaknya, akan datang merayakan hajat tahun baru di rumah duka.
Mengabari kakak sepupunya, Tirza berjanji akan membawa putrinya, Prissilya Oktavina Lotulung ke Telkomas, untuk bercanda dan berkumpul dengan Viren.
"Dan Memang benar Malam minggu kita dikumpulkan di sini tapi dengan situasi yg tidak kita harapkan dan tidak kita duga, Rencana Tuhan mmg tak dapat terselami oleh kita Manusia (emoji sedih, emoji love). Tuhan sangat Menyayangi Viren lebih dari kita menyayanginya.", tulis Tirza di laman utama Facebook kakak sepupunya.
Kesan dan kenangan duka mendalam juga disampaikan sahabat James, Neneng.
Dia mengenang candaanya soal rambut gondrong Viren.
"Hai viren.. Tante neneng kan bilang kasih rapi rambut mu biar model panjang biar tambah ganteng sambil saya pegang usap rambut mu, dan kau cuman senyum sambil bilang sembarang ya tente neneng, ternyata senyum mu terakhir sy liat.."
Dengan sad iconmotion, Neneng melanjutkan, "selamat jalan anak ganteng qu selamat jalan damai lah kenangan cerita indah kumpul bersama takkan kita lupa (emoji sedih).. buat bos James Wehantouw Dan ka Femmy Lotulung turut berduka cita.".
(Tribun-Timur.com/Thamzil Thahir/Faqih Imtiyaaz)
Diolah dari artikel di Tribun-Timur.com dengan judul Mahasiswa Unhas Meninggal saat Diksar, James Wehantouw: yang Meninggal Itu Anakku dan Kronologi Meninggalnya Mahasiswa Teknik Unhas saat Diksar Mapala, Sempat Tak Enak Badan
Baca Berita Tribun Manado disini:
https://bit.ly/3BBEaKU
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.