Virendy Wehantouw Meninggal saat Diksar
Mahasiswa Teknik Unhas Meninggal Saat Ikut Diksar Mapala, Sang Ayah Serukan Usut Tuntas
Virendy Marjefy Wenhantouw meninggal ketika sedang menjalani pendidikan dasar ( Diksar ) Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ) di Kabupaten Maros, Sulsel.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyidikan terhadap meninggalnya seorang Mahasiswa Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) bernama Virendy Marjefy Wenhantouw (18) dimulai.
Seperti diberitakan sebelumnya Virendy Marjefy Wenhantouw meninggal ketika sedang menjalani pendidikan dasar ( Diksar ) Mahasiswa Pecinta Alam ( Mapala ) di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Virendy Marjefy Wenhantouw diketahui merupakan anak dari James Wehantouw, seorang mantan wartawan senior harian Pedoman Rakyat, Makassar.
Dilansir Tribun Manado dari akun media sosial Facebook, James Wehantouw menuliskan jika kasus meninggalnya Virendy Marjefy Wenhantouw harus diusut secara tuntas.

Baca juga: Profil Virendy Wehantouw, Mahasiswa Teknik Arsitektur Unhas yang Tewas Saat Ikut Diksar Mapala
Sebelumnya sang ayah juga mengabarkan berita dukacita meninggalnya Virendy Marjefy Wenhantouw melalui laman Facebooknya.
*BERITA DUKACITA*
Telah berpulang Anakda tercinta :
*VIRENDY MARJEFY WEHANTOUW (18 Tahun 10 Bulan) - Mahasiswa Fakultas Teknik Arsitektur Unhas*
Sabtu 14 Januari 2023 di RS Grestelina Makassar
♡ Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka *Perumahan Taman Telkomas Jln Satelit 4 No.64 Makassar*.
♡ Pemakaman jenazah almarhum direncanakan Senin 16 Januari 2023 di Pekuburan Kristen Pannara, Makassar.
Keluarga yang berduka :
*JAMES WEHANTOUW*
Sontak berita duka yang dikabarkan James Wehantouw tersebut menuai komentar warganet.
Dikutip dari TribunTimur.com, Kabag Humas Unhas Supratman Athana menyebut pihak kampus akan menyelidiki penyebab meninggalnya Virendy.
"Saat ini tentunya komdis Fakultas Teknik melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya," ujar Supratman Athana kepada Tribun-Timur.com.
"Nanti hasilnya akan kami sampaikan," sambungnya.
Virendy mengikuti Diksar ini sejak hari pertama.
Namun, mahasiswa Jurusan Arsitek Unhas ini mulai merasakan tidak enak badan pada Jumat (13/1/2023) malam.
Pihak Unhas pun menyerahkan sepenuhnya penyelidikan ini kepada pihak berwajib.
Kata Kabag Humas Unhas
Mahasiswa jurusan teknik arsitek bernama Virendy Marjefy Wehantouw (18) meninggal saat melintasi Jalur Maros-Malino, Kabupaten Maros, Sabtu (14/1/2023).
Kabag Humas Unhas Supratman Athana membenarkan ada mahasiswa baru yang tewas saat mengikuti kegiatan organisasi kampus.
Menurut Supratman dari informasi yang diperolah, Virendy mengikuti kegiatan Diksar sejak awal yang dimulai Selasa (10/1/2023).
Kemudian pada Jumat (13/1/2023) malam, kondisi kesehatan Virendy menurun.
VM mengaku tidak enak badan dan sempat tidak sadarkan diri.
Virendy Marjefy (18) menghembuskan napas terakhir saat berada di Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Kronologi Mahasiswa Unhas Meninggal saat Jalani Kegiatan Diksar Mapala, Ini Kata Ketua Panitia
"Tentunya komdis Fakultas Teknik melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya mahasiswa kami atas nama Viren angkatan 2021 saat mengikuti Diksar Mapala," ujar Supratman, Sabtu (14/1/2023). Dikutip dari Tribun-Timur.com.
Terpisah Ketua Panitia Diksar yang juga Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim menjelaskan Virendy mulai tidak sadarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita.
Saat tidak sadarkan diri, posisi Virendy berada di atas gunung. Panitia kemudian menandu Virendy turun gunung.
Proses evakuasi itu, lanjut Ibrahim, memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di jalan lalu membawa Virendy ke rumah sakit.
"Kami evakuasi dari Jam 11 malam sampai setengah 5 subuh," ujar Ibrahim.
Ia pun mengaku lambat memberi info ke pihak keluarga Virendy lantaran fokus melakukan evakuasi dan kondisi yang saat itu juga tidak terjangkau signal.
Ibrahim menjelaskan Diksar yang diikuti Virendy merupakan tahapan untuk menjadi anggota Mapala Teknik Unhas.
Sebelum menjalani Diksar lapangan, calon peserta lebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Sebelumnya calon peserta untuk menuju ke peserta itu sudah melalui medical check up sebanyak dua kali," ujarnya.
(Tribun-Timur.com/Faqih Imtiyaaz)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.