Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mahasiswa Unhas Meninggal

Kronologi Mahasiswa Unhas Meninggal saat Jalani Kegiatan Diksar Mapala, Ini Kata Ketua Panitia

Seorang mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Makassar meninggal dunia saat menjalani pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam

Editor: Glendi Manengal
Kolase foto Tribun Timur/Unhas
Ungkapan duka cita Departemen Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas) atas meninggalnya mahasiswa bernama Virendy Marjefy. Virendy dikabarkan meninggal dunia saat dalam perjalanan lintas Maros-Makassar. 

"Tentunya komdis Fakultas Teknik melakukan penyelidikan terkait penyebab meninggalnya mahasiswa kami atas nama Viren angkatan 2021 saat mengikuti Diksar Mapala," ujar Supratman, Sabtu (14/1/2023). Dikutip dari Tribun-Timur.com.

Terpisah Ketua Panitia Diksar yang juga Ketua Mapala 09 Unhas, Ibrahim menjelaskan Virendy mulai tidak sadarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita.

Saat tidak sadarkan diri, posisi Virendy berada di atas gunung. Panitia kemudian menandu Virendy turun gunung.

Proses evakuasi itu, lanjut Ibrahim, memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di jalan lalu membawa Virendy ke rumah sakit.

"Kami evakuasi dari Jam 11 malam sampai setengah 5 subuh," ujar Ibrahim.

Ia pun mengaku lambat memberi info ke pihak keluarga Virendy lantaran fokus melakukan evakuasi dan kondisi yang saat itu juga tidak terjangkau signal.

Ibrahim menjelaskan Diksar yang diikuti Virendy merupakan tahapan untuk menjadi anggota Mapala Teknik Unhas.

Sebelum menjalani Diksar lapangan, calon peserta lebih dahulu menjalani pemeriksaan kesehatan.

"Sebelumnya calon peserta untuk menuju ke peserta itu sudah melalui medical check up sebanyak dua kali," ujarnya.

Penjelasan Ketua Mapala

Ketua Panitia Diksar yang juga Ketua Mapala 09 Ibrahim mengatakan Virendy mulai tidak sadarkan diri pada Jumat malam sekitar pukul 23.00 Wita.

Saat tidak sadarkan diri, posisi Virendy kata Ibrahim berada di atas gunung.

"Jam 11 malam memang sudah tidak sadarkan diri. Kan posisinya di atas, jadi kami evakuasi pakai tandu ke bawah," kata Ibrahim dalam rekaman percakapan yang diperoleh Tribun-Timur.com di RS Grestelina, Makassar, Sabtu (14/1/2023).

Proses evakuasi itu, lanjut dia, memakan waktu sekitar lima jam untuk tiba di jalan lalu membawa Virendy ke rumah sakit.

"Kami evakuasi dari Jam 11 sampai setengah 5 subuh," ujar Ibrahim.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved