Prakiraan Cuaca
BMKG Sulawesi Utara Perkirakan Sampai Tanggal 14 Januari 2023 Masih Potensi Terjadi Cuaca Ekstrem
Badan Metereologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG)ulawesi Utara memperkirakan sampai tanggal 14 Januari 2023 masih potensi terjadi cuaca ekstrem
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Badan Metereologi, Krimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Utara memperkirakan sampai tanggal 14 Januari 2023 masih potensi terjadi cuaca ekstrem.
Hal itu dijelaskan Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Ben Molle, Rabu (11/1/2023).
"Masih ada potensi hujan lebat, dan cuaca ekstrem di Kepualauan Sitaro, Kepulauan Sangihe dan Talaud, dapat berhati-hati dan waspada,"ujarnya.
Sementara itu hingga periodedisasi tanggal 12 Januari besok, masih dominan signfikan cuaca ekstrem terjadi di wilayah Manado, Minahasa Selatan dan Wilayah Bolmong.
"Patut juga waspada di wilayah Bolmong Selatan potensi hujan lebat disertai kilat, kemudian Kotamobagu, Bolmong dan Minahasa Selatan, Bolmong Utara, patut waspada hingga periodedisasi 14 Januari nanti,"jelasnya.
Dia pun berharap masyarakat waspada terhadap bencana hidrometereolgi, seperti banjir, longsor dan pengaruh dari angin kencang yaitu pohon rubuh, khususnya di wilayah kepulauan dan pesisir.
Cuaca Buruk, Nelayan di Manado Amankan Perahu ke Darat
Cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Utara beberapa pekan terakhir membuat nelayan menderita.
Cuaca ekstrem berupa hujan deras, angin kencang. Selain itu gelombang tinggi di laut.
Nelayan adalah kelompok yang terus cemas. Selain pencaharian mereka terganggu, mereka harus mengamankan perahu dari terjangan badai.
Seperti yang dilakoni puluhan nelayan yang biasa menambatkan perahu di Kawasan Megamas, Manado.
Seiring gelombang di Teluk Manado yang datang makin tinggi, mereka pun menaikkan perahu ke darat.
"Ombak tinggi sekarang, makanya perahu torang so kase nae," kata Sonny Broo, salah satu kordinator kelompok nelayan di Megamas, Rabu (11/01/2023).
Kata Bro, sebagian besar masih melaut beberapa hari sebelumnya. Kondisi berbeda saat ini, hampir semua perahu diangkut di darat.
Pantauan Tribun, puluhan perahu itu 'terparkir' rapi. Berjejer di sisi jalan kawasan.
Ada sekitar 60-an perahu yang diangkat ke darat. "Takutnya kalau tak segera diangkat, bisa hancur," kata dia.
Ia bilang, Bulan Januari tahun lalu, saat musim badai, belasan perahu hancur dihantam gelombai pasang.
"Tahun lalu, bulan-bulan seperti ini, ada banyak yang tak sempat diselamatkan," kata pria 56 tahun warga Jalan Samrat 17 itu.
Perahu hancur karena tambatan sudah rusak duluan dihajar ombak ganas.
"Waktu itu, ada yang tidak angkat perahunya karena percaya tambatan ini. Tapi hancur juga. Alam tak bisa dilawan," katanya.
Meski begitu, di tengah cuaca buruk, ada nelayan yang siap-siap melaut. Terpantau, ada empat perahu yang masih di atas air.
Sonny bilang, itu milik rekan-rekannya yang hendak melaut. "Mereka tunggu angin reda. Ombak begini biasanya tergantung angin. Kalau angin reda, biasanya (laut) teduh," katanya.
Kata dia, meskipun ada peringatan BMKG potensi bencana gelombang pasang, ada nelayan yang tak mengindahkannya.
"Ya kalau soal perut, siapa bisa menghalangi. Cari selamat masing-masing," kata Sonny.
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: BACAAN ALKITAB HARI INI - Kerajaan yang Akan Datang
Baca juga: 8 Kasus Pohon Tumbang Terjadi Sejak Kemarin, Kepala BPBD Manado Sulawesi Utara Minta Warga Waspada
Prakiraan Cuaca Manado Sulut Hari Ini Minggu 28 September 2025 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Tomohon Sulut Minggu 28 September 2025 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Sulawesi Utara Minggu 28 September 2025 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kotamobagu Sulut Minggu 28 September 2025 |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di Manado Besok Minggu 28 September 2025, Info BMKG Potensi Berawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.