Tribun Manado Travel
5 Destinasi Wisata di Jalan Airmadidi-Tondano, Telusur Sejarah, Pacu Adrenalin hingga Nikmati Saguer
Bagi Tribunners yang melintas di Jalan Airmadidi-Tondano, tribunmanado.co.id merekomendasikan menyambangi 5 Destinasi Wisata ini.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki beragam potensi wisata.
Bagi Tribunners yang melintas di Jalan Airmadidi-Tondano, tribunmanado.co.id merekomendasikan menyambangi 5 Destinasi Wisata ini.
Sekadar informasi Jalur Airmadidi-Tondano merupakan perlintasan Jalan menghubungkan Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa. Melintas Kelurahan Airmadidi Bawah, Desa Sawangan, Desa Tanggari hingga Desa Tonsea Lama.
Adapun destinasi wisata di tempat ini cukup komplit, bisa menikmati alam, sejarah peradaban, kulineran hingga yang bisa memacu adrenalin.
Berikut 5 Destinasi Wisata di Jalan Airmadidi-Tondano
1. Kolam Mata Air Tumatenden

Bila melintas di Jalan Airmadidi-Tondano bisa singgah berwisata ke Kolam Mata Air Tumatenden, yang kononnya merupakan tempat mandi bidadari dari kayangan.
Lokasinya mudah dijangkau, terletak di Kelurahan Airmadidi Bawah, Kecamatan Airmadidi. Kira-kira 300 meter dari pertigaan jalan Airmadidi menuju Desa Sawangan.
Kolam mata air Tumatenden atau biasa juga disebut kolam pancuran sembilan.
Air jernih nan sejuk, menjadi daya tarik kolam ini.
Pengunjung bisa merasakan sejuknya air Tumatenden, dari sembilan pancuran yang khusus disediakan untuk mandi. sembilan pancuran merefleksikan cerita sembilan bidadari khayangan.
Warga sekitar pun kerap memanfaatkan mata air tersebut, untuk mandi, cuci dan kebutuhan air bersih.
Lebih khusus, kolam Tumatenden merupakan wisata budaya Minut. Konon, dari cerita rakyat, tempat itu, merupakan tempat mandi para bidadari khayangan.
Di hari libur, biasanya lokasi itu dipenuhi pengunjung, Pemerintah Provinsi Sulut pun telah menyiapkan fasilitas tempat persingahan bagi pengunjung, berupa pendopo dan rumah adat.
Sayangnya, pengunjung tak bisa menikmati berendam langsung dalam kolam Tumatenden, menurut, warga sekitar, hal itu dilarang. Khusus untuk itu, warga pun mengkeramatkan kolam Tumatenden.
Melengkapi wisata sejarah budaya, pengunjung pun bisa menikmati, cerita rakyat lewat dinding relief, di atas kolam Tumatenden. Dari relief itu tergambar cerita rakyat sembilan bidadari khayangan yang mandi di kolam Tumatenden. Relief itu menggambarkan urutan cerita seorang pemuda bernama Mamanua dan sembilan bidadari
Mamanua, diceritakan mengintip sembilan bidadari mandi. Tertarik kecantikan, para bidadari, si pemuda mencuri pakaian, salah seorang bidadari. Saat para penghuni khayangan itu selesai mandi, bidadari paling bungsu kehilangan pakaiannya.
Si bungsu pun terpaksa ditinggalkan kakak-kakaknya. Singkat cerita pemuda tersebut akhirnya menikah dengan sang bidadari, hingga beranak cucu.
Cerita rakyat itu pun direfleksikan menjadi sebuah tarian disebut tari Tumatenden.
2 Arum Jeram Sawangan

Bagi tribunners yang suka memacu adrenalin, selayaknya menjajal Wisata Arum Jeram di Sungai Sawangan, Minahasa Utara.
Lokasinya dekat di tepi Jalan Airmadidi-Tondano tepatnya di Desa Sawangan
Sungai Sawangan telah dijadikan sebagai ajang arung jeram favorit wisatawan yang datang ke Minahasa Utara.
Ada 12 titik jeram yang berkelanjutan dipastikan membuat jantung para pengarung berdebar-debar.
Di sungai ini, ada dua titik start. Pertama di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Tanggari dan di River Park Sawangan.
Bagi yang tak berani menantangnya, start dari River Park Sawangan akan lebih mudah. Jalur flat akan sering dijumpai.
Jarak tempuh dari PLTA hingga finish sejauh 12 kilometer, sementara dari River Park hanya 6 kilometer.
3. Taman Purbakala Waruga Sawangan

Di Jalan Airmadidi-Tondano, Tribunners bisa menelusuri sejarah budaya Orang Minahasa dengan menyamnang Taman Makam Purbakala Waruga Sawangan.
Letaknya di Desa Sawangan, Minahasa Utara.
Di tempat ini ada 144 kuburan tua orang Minahasa kuno yang disebut Waruga.
Waruga terbuat dari batu berongga bersegi empat setinggi sekitar satu meter.
Di dalam Waruga ditempatkan jasad orang mati dalam posisi duduk.
Saat memasuki komplek taman, di kiri kanan jalan menuju pintu masuk terdapat mural yang menggambarkan pembuatan dan pemakaian Waruga sebagai batu kubur bagi orang Minahasa kuno.
Waruga tertua yang disimpan di Taman Purbakala ini konon dari berasal dari tahun 800 Masehi.
Ada satu Waruga yang di taman purbakala ini yang terbuka bagian sampingnya, sehingga pengunjung bisa melihat bagian dalamnya.
4. Minum Saguer di Kios Gampang Mo Inga

Para travelers yang melintas di jalan Airmadidi-Tondano, tak ada salahnya singgah di Kios 'Gampang Mo Inga'
Kios ini menjajakan minuman saguer.
Saguer, minuman khas Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dibuat dari sadapan air pohon nira. Saguer ini juga yang menjadi bahan dasar pembuatan Cap Tikus, minuman keras khas Minahasa.
Kios Gampang Mo Inga, artinya gampang diingat. Kios ini berupa gubuk sederhana berada di tepi jalan Airmadidi-Tondano
Dibangun persis di tepi jurang. Rute Airmadidi Tondano melintas perbukitan, sehingga kebanyakan di sisi jalannya kounturnya berjurang.
Kios Saguer ini persis di pintu masuk Desa Tanggari. Dari pusat kota Airmadidi tak sampai setengah jam sudah tiba di Desa Tanggari.
Tiba di Kios Saguer ini jangan heran jika tidak ada penjaganya. Pengelola kios ini menjalankan kios 1x 24 jam dengan modal kejujuran konsumen.
Jejeran botol berisi saguer manis sudah tersaji. Tinggal pilih mau minum di gelas atau batok kelapa
Ferry juga menyiapkan cuka saguer, harganya sama, cuma Rp 5.000 se botol. Cuka saguer berasal dari saguer manis yang sudah melewati waktu sehingga menjadi asam.
Cuka Saguer juga cukup populer di Sulut, kerap kali dijadikan campuran untuk membuat gohu, makanan pencuci mulut khas Minahasa menggunakan bahan pepaya mengkal atau timun, kemudian dicampur rica, gula, garam, bawang, sereh, kemudian diguyur air dan cuka saguer.
Cuka saguer ini juga yang jadi bahan captikus.
Kios Saguer ini meski sederhana cukup nyaman ditempati, suasananya asri dikepung rindang pepohonan. Bak berada di gubuk tengah hutan menikmati tegukan saguer manis, sambil duduk berbincang dengan kolega.
Kios ini juga jadi pilihan sebagai tempat istirahat ketika melalui perjalanan jauh, atau jadi tempat berteduh kala hujan.
5. Kampung Jawa Tondano

Di ujung perjalanan Rute Airmadidi-Tondano, tribunners bisa menyambangi Kampung Jawa Tondano, lebih tenar disingkat Jaton.
Kampung bersejarah ini dulu menjadi tempat pengasingan sosok Kiai Mojo, bersama 63 Pengikutnya.
Kiai Mojo, merupakan paman sekaligus guru spiritual Pangeran Diponegoro, diasingkan bersama 64 pengikutnua ke Minahasa pada Tahun 1831.
Kyai Mojo merupakan seorang ulama yang yang menentang kekuasaan Belanda.
Kyai Mojo lahir pada tahun 1764 dan wafat pada 20 Desember 1849 di makamkan di Tondano
Makamnya berada bukit kecil yang terletak di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara.
Kampung Jawa Tondano cukup unik, para keturunan Kiai Mojo dan pengikutnya pun beranak pinak tinggal di Kampung tersebut, masih tetap mempertahankan tradisi budayanya, meski sudah kental pencampuran budaya dengan Minahasa. Apalagi para keturunan Kiai Mojo sudah menikah dengan perempuan Minahasa.
Tempat ini biasanya ramai kalau Hari Raya Ketupat, yang dihelat sepekan usai Hari Raya Idul Fitri. Di mana orang seentero Sulut datang silaturahmi ke tempat ini. (ryo)
Baca berita lainnya di: Google News.
Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.
Baca juga: Cara Membuat Tempe Kecap Pedas Manis, Resep Praktis untuk Menu Makan Siang dan Makan Malam
Baca juga: Megawati Puja-puji Diri Sendiri di Acara HUT Ke-50 PDIP: Saya Bisa Buktikan Jadi Nomor Satu
Doa Bersama Tokoh Agama Awali Beroperasinya Objek Wisata MBW 2 di Malalayang Manado |
![]() |
---|
Kian Ramai, Kuliner Kota Tua Manado Dipasangi CCTV |
![]() |
---|
Kian Ramai, Ini Daftar Harga Kopi dan Makanan di Lokasi Kuliner Pecinan Kota Tua Manado |
![]() |
---|
Kisah Penjual Food Truck di Manado, Untung Besar Saat Malam Minggu, Hujan Jadi Musuh |
![]() |
---|
Tampilan Wah MBW 2 Manado, Lokasi Mirip Dermaga Wisata Hingga 4 Buah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.