Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan Maut, Seorang Gadis Santriwati Tewas, Motor Masuk Jurang Korban Baru Selesai Pengajian

insiden kecelakaan maut yang mengakibatkan korban meninggal di lokasi kejadian, menjadi perhatian petugas kepolisian

Editor: Glendi Manengal
Kolase Foto Tribuncirebon.com
Kecelakaan maut seorang gadis santriwati meninggal dunia 

Hasil pemeriksaan langsung di tempat kejadian perkara, korban meninggal itu diketahui sebelumnya mengemudi sepeda motor matik dengan nomor polisi E 3775 YAB.

"Betul, untuk korban yang mengendarai motor matik dan korban merupakan warga Dusun Puhun Rt 008 Rw 003 Desa Mandapajaya," kata Sri. 

Korban yang diketahui meninggal di lokasi kejadian, Sri mengungkap bahwa hasil pemeriksaan tim medis dan anggota polisi saat di tempat kejadian perkara. "Korban mengalami cidera kepala berat, lebam ditangan kiri," katanya.

Korban sebelumnya diketahui saat mengemdari motor itu  membawa penumpang alias boncengan dengan Kursih (50) yang masih saudar korban. "Tadi korban bawa Ibu Kursih dan Ibu Kursih mengalami pendarahan yang  keluar dari lubang telinga dan dibawa ke UPTD Puskesmas Selajambe," katanya.

Tidak hanya Kursih, IPDA Sri mengungkap dalam kecelakaan maut itu ada seorang anak perempuan berusia 4 tahun yang selamat, kemudian hanya mengalami luka lecet dibibir, lecet di bagian wajah dan dibawa ke UPTD Puskesmas Selajambe.

"Iya, tadi ada Ibu dan anak kecil yang selamat dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan medis," katanya.

Menyinggug akibat kejadian kecelakaan maut, Sri mengungkap, semula motor yang dikendarai itu melaju dari arah Ciwaru menuju ke arah Subang (Timur ke Barat).  Setibanya di lokasi kejadian, dan pada saat melintas di jalan yang menurun yang berbelok ke kiri. Unit motor korban diduga mengalami rem blong sehingga terjerumus dan masuk kedalam jurang.

"Dugaan kecelakaan maut itu akibat remblong," katanya.

Informasi sebelumnya, lokasi Kecelakaan maut yang sempat heboh melalui peredaran videonya, ternyata mendapat tanggapan Sapja yang juga Kepala Desa / Kecamatan Cilebak, Kuningan.

"Mengenai kecelakaan itu benar terjadi di wilayah Desa Cilebak dan tempat kejadiannya pun terbilang rawan kecelakaan," kata Sapja saat mengawali perbincangannya dengan TribunCirebon.com, melalui sambungan selulernya, Minggu (8/1/2023).

Tempat kejadian perkara terbilang rawan kecelakaan, Sapja mengungkap bahwa di jalur itu merupakan Jalan Kabupaten dengan kondisi jalur naik - turun. Kemudian, di sepanjang pinggir jalur itu terdapat jurang yang tidak dilengkapi dengan gardril atau pagar pembatas.

"TKP rawan Kecelakaan maut, memang jalannya naik turun. Disana terdapat tiga tikungan jalur naik - turun dan sepanjang pinggir jalan, tidak di pasang pagar pembatas atau gardril.

Padahal di sepanjang pinggir jalan tadi, itu jurang yang memiliki kedalaman tinggi dari bahu jalan ke dasar jurang tersebut," katanya.

Menyinggung sebab kejadian kecelakaan maut, Sapja mengemuka, korban mengendarai motor matik dan membawa penumpang orang tua dan anak kecil. Namun saat di lokasi kejadian, kendaraannya itu di duga mengalami rem blong hingga korban masuk jurang dan meninggal seketika.

"Untuk korban meninggal itu sebelumnya mengendarai motor matik dan terjadi masuk jurang, akibat rem pada motornya itu tidak berfungsi. Kemudian, untuk kedua penumpangnya, yakni ibu dan anak kecil selamat dan hanya mengalami luka saja," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved