Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Apa Itu

Apa Itu Palpitasi Jantung? Gejala yang Dialami Anggota Boyband Haechan NCT hingga Dilarikan ke RS

Staf medis pun menyarankan agar Haechan menerima perawatan dan beristirahat untuk memulihkan diri.

Editor: Glendi Manengal
(kompas.com)
Foto ilustrasi sakit jantung . 

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, palpitasi jantung adalah kondisi saat detakan atau debaran jantung lebih terasa dari biasanya.

Seseorang yang mengalami palpiltasi jantung bisa merasakan jantung berdetak lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.

Debaran bukan hanya terasa di dada, melainkan terasa pula di leher atau tenggorokan.

Palpitasi jantung bisa terjadi kapan saja

Palpitasi jantung bisa terjadi kapan saja, baik saat sedang beristirahat maupun beraktivitas normal.

Meski mengejutkan, palpitasi jantung biasanya tidak berbahaya. Namun, terkadang kondisi ini dikaitkan dengan irama jantung tidak normal (aritmia) yang memerlukan perawatan medis.

Seseorang dengan palpitasi jantung kemungkinan akan merasakan jantung berdebar seperti:

  • Sangat cepat dan terasa sampai ke tenggorokan atau leher
  • Berdetak lebih lambat dari biasanya, tapi sangat terasa di bagian dada
  • Debaran seperti ketukan keras di sekitar dada
  • Jantung terasa seperti melompat.

Biasanya, kondisi palpitasi jantung tidak berlangsung lama dan hanya bertahan selama beberapa detik atau menit. Namun, jantung berdebar bisa juga bertahan lebih lama.

Penyebab palpitasi jantung

Dilansir dari laman Pelayanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), palpitasi jantung sering terjadi dan biasanya bukan pertanda sesuatu yang serius.

Penyebab palpitasi jantung paling umum, meliputi:

  • Latihan berat
  • Kurang tidur
  • Stres dan kecemasan
  • Obat-obatan
  • Alkohol, kafein, nikotin, dan narkoba
  • Pertanda mengalami menopause atau kehamilan
  • Anemia defisiensi besi
  • Hipertiroid
  • Aritmia
  • Masalah kesehatan pada jantung.

Diagnosis palpitasi jantung

Penyebab palpitasi jantung bisa sangat sulit didiagnosis, terutama jika palpitasi tidak terjadi saat berada di ruang pemeriksaan dokter atau tidak terdeteksi pada monitor aritmia yang dikenakan.

Oleh karena itu, biasanya dokter akan meninjau beberapa hal, termasuk:

  • Riwayat kesehatan
  • Gejala yang dirasakan
  • Konsumsi asupan
  • Obat-obatan dan produk herbal yang dikonsumsi
  • Pola tidur
  • Riwayat menstruasi.

Beberapa tes pun bisa dilakukan untuk menyingkirkan penyakit atau masalah kesehatan terkait palpitasi jantung. Tes tersebut, antara lain:

  • Tes darah
  • Tes urine
  • Elektrokardiogram (EKG/EKG)
  • Tes stres
  • Ekokardiogram (ultrasonografi jantung)
  • Monitor Holter yang dipakai selama sehari atau lebih untuk merekam aktivitas jantung
  • Studi elektrofisiologi
  • Kateterisasi jantung.
Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved