Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minut Sulawesi Utara

Monitoring di Posko-posko Siaga Bencana, Hendro Satrio Sebut Sulawesi Utara Aman

Kepala BPJN Sulawesi Utara menegaskan bahwa hingga hari ini Bumi Nyiur Melambai masih aman. Ia sudah memantau beberapa posko siaga bencana.

Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Fistel Mukuan
Kepala BPJN Sulawesi Utara, Hendro Satrio. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MINUT - Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara, Hendro Satrio, melakukan monitoring ke posko-posko siaga bencana, saat perayaan Natal dan tahun baru.

Hal itu disampaikan Hendro Satrio saat ditemui tribunmanado.co.id di ruang kerjanya yang berada di Jalan Raya Manado - Bitung, Suwaan, Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (29/12/2022).

"Saya seminggu kemarin sampai dengan hari ini pun kami terus melakukan monitoring seluruh posko-posko nataru, maupun posko siaga bencana," ucap Hendro Satrio.

Menurutnya, posko nataru ini telah dibangun di 12 lokasi, dan ada 7 posko siaga bencana yang ada di kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.

Baginya, posko siaga bencana ini dalam rangka mengantisipasi musim penghujan, apalagi saat ini masuk cuaca ekstrem.

Dikatakannya, alat berat sudah ditempat di setiap pos BPJN.

Baca juga: Laporan Keuangan, Fungsi dan Manfaatnya bagi Bisnis

Baca juga: Kylian Mbappe Mengaku ke Lionel Messi Kalah dan Sudah Memberi Ucapan Selamat

"Ada 22 alat berat yang siaga dan setiap pos ada alat berat yang selalu siaga," tutur Hendro.

Hendro bersyukur selama seminggu ini apalagi saat perayaan Natal tidak ada bencana yang terjadi.

Hendro Satrio menjelaskan, 22 alat berat yang ditempatkan terdiri dari louder, ekskavator, excavator loader dump truck, backhoe loader, wheel loader, truck crane, dan lain-lain.

Foto fis Hendro Satrio Kepala BPJN Sulawesi Utara
Kepala BPJN Sulawesi Utara, Hendro Satrio.

"Dari 22 alat berat ini kami siagakan di tujuh posko, yaitu di kantor balai ini, Tomohon, Tutuyan, Bintuina, Kotamobagu, Sangihe, dan Talaud," ucapnya.

Baginya, setiap ada bencana, alat berat BPJN paling lama 3 jam sudah di lokasi, untuk membersihkan sisa bencana.

Terkadang ketika menuju lokasi bencana, alat berat terkendala oleh kemacetan yang terjadi.

Baca juga: Sulawesi Utara Masuk 3 Besar Daerah Rawan Tinggi, Ini Kata Anggota Bawaslu Sulut Awaluddin Umbola

Baca juga: Koramil 1303-06/Pinolosian hingga Polres Bolsel Sulawesi Utara Gelar Karya Bakti

Namun, Hendro mengatakan pihaknya selalu komunikasi dengan polisi agar dikawal.

Alat berat tersebut paling lambat 6 jam sudah harus sampai di lokasi bencana.(*)

Baca berita lainnya di: Google News.

Berita terbaru Tribun Manado: klik di sini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved