Anies Baswedan
Sosok Anies Baswedan, Bakal Calon Presiden RI yang Diberi Nama Yohanes oleh Kepala Adat di Papua
Momen Anies diberi nama Yohanes diketahui dari channel Youtube eks Gubernur DKI Jakarta itu yang diposting pada 18 Desember 2022.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - "Anak kami Anies datang di Rumah Tuhan dengan nama Yohanes," ucap sang pemuka agama dihadapan Anies Baswedan.
Kata sang kepala adat, noken itu memang terlihat kosong tapi sejatinya berisi keluhan masyarakat di Papua.
"Ini (noken) kantong kosong, tetapi kami isi dengan keluhan masyarakat adat, dan masyarakat akar rumput yang ada di sini. Terima kasih," kata dia kepada Anies.
"Tuhan memberkati," lanjut kepala adat itu sambil disambut tepuk tangan para hadirin yang ada di sana.
Momen Anies diberi nama Yohanes diketahui dari channel Youtube eks Gubernur DKI Jakarta itu yang diposting pada 18 Desember 2022.
Dalam video yang berjudul "Berkunjung ke Rumah Doa Alfa Omega", Anies yang mengenakan batik berwarna biru disambut oleh salah seorang ondofolo atau kepala adat di Sentani, Papua.
Dalam pemerintahan adat masyarakat asli Sentani, dalam satu kampung terdapat satu Ondofolo dan lima Kose (kepala suku). Ondofolo adalah pimpinan tertinggi dalam satu kampung.
Saat tiba di sana, bakal calon presiden dari Partai NasDem itu dikalungi cinderamata khas Papua yang dinamakan Noken yakni kantong anyaman dari serat kulit kayu.
Saat proses pengalungan cinderamata itu, sang kepala suku memberikan nama kepada Anies yakni Yohanes.
Kepala adat itu juga memanggil Anies dengan sebutan 'Anak Kami'.
Ketua DPW Partai NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menanggapi santai soal pemberian nama Yohanes yang diberikan oleh kepala adat di Sentani, Papua kepada Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Nurcahyo meyakini Anies tidak sedang melakukan politisasi agama.
"Kalau politisasi agama sejujurnya Pak Anies tidak pernah melakukan politisasi agama," kata dia di Balai Kota, Selasa (27/12/2022).
Menurutnya, apa yang dilakukan Anies adalah suatu bentuk menghargai, dalam hal ini kepada masyarakat Papua yang menyambutnya dengan begitu hangat.
"Ini kan penghargaan dari pihak lain, justru harusnya ini merupakan catatan bahwa Pak Anies tidak melakukan politisasi agama sehingga tokoh agama lain mengapresiasi," tuturnya.