Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK

Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Diduga Re-packing Bantuan Gempa dan Dijual ke Pasar

Bupati Cianjur dilaporkan Acsenahumanis Respon Foundation ke KPK karena diduga re-packing bantuan Gempa dan dijual ke pasar.

Editor: Tirza Ponto
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Bupati Cianjur Dilaporkan ke KPK, Diduga Re-packing Bantuan Gempa dan Dijual ke Pasar 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Bupati Cianjur Herman Suherman dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena diduga menyelewengkan Bantuan Gempa.

Pelaporan tersebut dilakukan oleh kelompok masyarakat yang menamakan diri sebagai Acsenahumanis Respon Foundation.

Salah satu perwakilan Acsenahumanis Respon Foundation, Ery mengatakan bahwa bantuan itu diberikan oleh pihak asing bernama Emirates Red Crescent.

Bupati Cianjur Herman Suherman merespons laporan kepada KPK yang ditujukan pada dirinya terkait dugaan penyelewengan bantuan korban gempa Cianjur.
Bupati Cianjur Herman Suherman merespons laporan kepada KPK yang ditujukan pada dirinya terkait dugaan penyelewengan bantuan korban gempa Cianjur. (Tribun Jabar/Theofilus Richard)

Baca juga: Bantu Korban Gempa Cianjur, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Logistik Dapur Umum

Emirates Red Crescent memberi bantuan untuk membantu korban gempa Cianjur yang terjadi pada November.

Bantuan itu berupa 2.000 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu dengan sumber tenaga solar, serta battery charger untuk tenda.

Pelaporan terhadap Bupati Cianjur Herman Suherman itu pun dilakukan oleh Acsenahumanis Respon Foundation pada Jumat (16/12/2022).

Lebih lanjut, menurut Ery, Herman diduga menyalahi standar operasional prosedur (SOP) yang telah diatur Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pihaknya menduga, Bupati Cianjur itu tidak meneruskan bantuan sebagaimana semestinya.

Herman bahkan diduga me-repacking bantuan menjadi kemasan partai dan dijual ke pasar.

"Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda."

"Yang tadinya sumbangan dari lembaga internasional diubah kemasan partai dan dijual ke pasar," kata Ery, Senin (26/12/2022), dikutip dari Kompas.com.

Dugaan penyelewengan itu bermula saat bantuan itu tidak ditempatkan di gudang maupun lokasi penyimpanan lain.

Ery mengaku semakin curiga saat pihaknya mencoba titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Menurutnya, bantuan itu diletakkan di gudang dan dibawa ke ruko-ruko.

Respons Bupati Cianjur

Herman Suherman memberi respons terkait laporan yang menyebut dirinya melakukan dugaan penyelewengan bantuan korban gempa.

Terkait laporan tersebut, Herman mengatakan, KPK akan menilai mana yang benar dan salah.

Menurutnya, masyarakat pun juga bisa menilai terkait pelaporan tersebut.

"Silakan saja, nanti KPK pasti akan menilainya mana yang salah dan benar," ucapnya, Senin (26/12/2022), dikutip dari Tribun Jabar.

Ia mengaku akan menyampaikan apa adanya apabila dipanggil KPK untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Konser Amal Bertajuk Gitaris untuk Negeri: Donasi Gempa Cianjur, Puluhan Musisi Galang Donasi

"Akan saya sampaikan apa danya, kondisi Cianjur sekarang seperti ini," ujar Herman pada wartawan di Pendopo Cianjur, Senin (26/12/2022).

Herman mengungkapkan, pihaknya enggan melaporkan balik kelompok yang telah melaporkan dirinya.

Ia mengaku, saat ini tengah fokus kepada korban gempa Cianjur yang masih di tenda-tenda pengungsian.

"Saya sedang fokus terhadap warga yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsi dan itu masih banyak. Dan itulah sekarang tugas kita," katanya.

Herman mengakui mengetahui adanya bantuan dari Emirates Red Crescent tersebut dan dirinya mempersilahkan sejumlah pihak untuk mengecek ke gudang.

"Setiap minggu, hingga setiap harinya ada laporan pemasukan, pengeluaran, sisa saldo di gudang dan langsung di SPJ kan."

"Sehingga bantuan itu gak mungkin sampai di jual ke pasar, terlalu naif apabila harus menjualnya," katanya.

Selain itu, Herman menjelaskan, bantuan dari sejumlah pihak akan ada yang disalurkan ke Pemkab Cianjur, dan langsung.

"Setiap bantuan yang melalui Pemkab itu ada datanya."

"Seperti dilakukan pembukuan bukti tanda terima, ada permintaan dari RT/RW setelah itu baru ada verifikasi oleh gudang, ke siapa saja, jam berapa, dan fotonya pun ada, dan langsung di SPJ kan," jelasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti) (TribunJabar.id/Fauzi Noviandi) (Kompas.com/Icha Rastika)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Baca Berita Lainnya di: Google News

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved