Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Internasional

Cerita Tentang Kunci dari Sebuah Situs Tersuci Umat Kristen yang Diamanatkan kepada Keluarga Muslim

Gereja Makam Yesus atau The Holy Sepulchre dipercaya sebagai tempat Yesus disalib, dimakamkan, serta mengalami kebangkitan.

Editor: Rizali Posumah
net/thedailybeast.com
Suasana di dalam Gereja Makam Yesus di Yerusalem. Situs penting bagi umat Kristen ini dijaga oleh keluarga Muslim. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini cerita tentang kunci dari situs tersuci umat Kristen yang diamanatkan kepada keluarga yang beragama Muslim.

Cerita ini mungkin terdengar janggal. 

Namun begitulah tradisi di salah satu situs tersuci umat Kristen yang berada di Kota Yerusalem, kota tua yang sangat istimewa bagi tiga agama Abrahamik.

Di mana tradisi ini telah bertahan selama berabad-abad. 

Gereja Makam Yesus atau The Holy Sepulchre dipercaya sebagai tempat Yesus disalib, dimakamkan, serta mengalami kebangkitan.

Tempat ini adalah tempat yang amat penging bagi enam golongan Kristen selama berabad-abad. 

Yakni Ortodoks Yunani, Ortodoks Armenia, Katholik, Ortodoks Siria, Ortodoks Koptik Aleksandria-Mesir, dan Ortodoks Ethiopia Tewahedo.

Sebagian besar kepemilikan, lebih dari 70 persen, ada di tangan Katholik Roma, Yunani, dan Armenia.

Namun, siapa sangka, dari keenam golongan tersebut, tidak seorang pun yang diberi wewenang untuk memegang kunci dari situs tersebut.

Pihak yang dianggap paling berwenang untuk menjaga kunci tersebut justru adalah dua keluarga Muslim.

Mereka adalah keluarga Nusseibeh dan keluarga Joudeh.

Lalu, mengapa bisa keluarga Muslim tersebut diberi amanat untuk memegang situs yang justru dianggap paling suci oleh umat Kristen?

Ternyata pemilihan dua keluarga Muslim sebagai pemegang kunci Gereja Makam Yesus disebabkan keenam golongan Kristen tersebut di atas tidak berhasil menemui kata sepakat terkait pengelolaan dan penjagaan situs tersebut.

Bayangkan, masalah siapa yang berhak untuk membersihkan situs tersebut pun bisa memicu pertengkaran hebat.

Apalagi jika sampai salah satu dari keenam golongan tersebut diberi hak untuk memegang kunci, perseteruan pun diperkirakan akan semakin besar.

Dengan memilih keluarga Muslim untuk menjaga dan merawat situs tersebut, maka mereka meyakini perseteruan tersebut tidak akan terjadi.

Wajeeh Nusseibeh, yang kini menjadi penerus keluarganya, mengaku bahwa tradisi ini sudah berlangsung lebih dari 1.300 tahun.

Hanya ada "celah" sekitar 88 tahun dari rentang waktu tersebut saat kunci situs tak mereka pegang, yaitu saat Tentara Salib Kristen memerintah Yerusalem pada abad ke-12.

Wajeeh Nusseibeh akan tiba di gereja sebelum fajar, mengambil kunci dari keluarga Joudeh, untuk kemudian menaikin tanggak kayu kecil untuk membuka kunci atas.

Kemudian di malam hari, dia akan kembali datang ke Gereja Makam Yesus untuk menguncinya.

“Ini adalah warisan keluarga,” kata Adeeb Joudeh yang kini menjadi penerus dari keluarganya.

“Itu semua yang kami miliki sebagai keluarga, dan ini merupakan kehormatan tidak hanya untuk keluarga kami.Ini adalah kehormatan bagi semua Muslim di dunia,” ujarnya seperti dilansir dari CNN, Minggu (25/12/2022).

Adeeb Joudeh juga menunjukkan bahwa ada dua kunci dari Gereja Makam Yesus, yang lama telah rusak karena digunakan selama berabad-abad, sementara satu lagi "baru" digunakan selama 500 tahun.

“Apa yang kita wariskan ke generasi selanjutnya bukan hanya kuncinya, tapi juga cara menghormati agama lain,” tutur Adeeb Joudeh.

Ya, kedua keluarga ini beserta tanggung jawab mulia yang mereka pegang, menjadi wujud sempurna dari kerukunan yang bisa terwujud, di Kota yang penuh ketegangan tersebut.

Baca berita lainnya di Google News

Berita terbaru Tribun Manado klik di sini

Rayakan Tahun Baru dengan Menu Praktis, Berikut Resep Tumis Sosis Bumbu Barbeku

SUMBER INTISARI ONLINE

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved