Gorontalo
Segini Harga 54 Unit Alat Pertanian yang Dibeli Pemerintah Provinsi Gorontalo, Dari Jawa Timur
Dari 54 alat itu, 34 unit combine harvester, 15 unit traktor roda empat dan lima unit uv dryer (pengeringan).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bidang pertanian rupanya menjadi fokus pembangunan Provinsi Gorontalo saat ini.
banyak anggaran yang mereka gelontorkan khusus di bidang pertanian.
Seperti yang baru saja mereka lakukan, pengadaan alat pertanian dengan nilai yang cukup fantastis.
Baca juga: Potret Cantik Para Transpuan Rayakan Hari Ibu Nasional di Gorontalo, Pakai Kebaya dan Snaggul
Hamka Hendra Noer mencoba alat pertanian yang dibeli dari Jawa Timur. (hand over)
Tak tanggung-tanggung, mereka mencurahkan anggaran Rp 50 miliar.
Alat pertanian yang mereka beli berupa alat panen, traktor, dan alat pengering.
Tak hanya sampai di situ saja, Pemprov Gorontalo masih akan menambah peralatan yang lebih canggih lagi.
Sebab pertanian menjadi harapan Provinsi Gorontalo sebagai lumbung pangan Indonesia.
Baca juga: 3 Lowongan Pekerjaan di Gorontalo Rabu 21 Desember 2022, Perhatikan Syarat dan Ketentuannya
Alsintan seperti diungkapkan Pj Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, dibeli dari PT Corin di Jawa Timur.
Alat-alat itu kini disimpan di di lokasi simpan pinjam Brigade Alsintan, Tibawa, Kabupaten Gorontalo.
Kata Hamka, pembelian ini merupakan upaya melengkapi alat pertanian pasca panen untuk membantu produksi masyarakat petani di Gorontalo.
Dari 54 alat itu, 34 unit combine harvester, 15 unit traktor roda empat dan lima unit uv dryer (pengeringan).
Baca juga: Mengenal Tradisi Dulialo dan Dembulo di Gorontalo, Budaya Menghibur Keluarga yang Berduka
“Kita memang sedang berikhtiar kalau alat – alat ini lengkap, tentu bisa membantu menggairahkan para petani untuk bisa memacu mereka berhasil di bidang pertanian,” kata Hamka
Tak hanya itu, Staf Ahli di Kemenpora RI ini juga menginginkan kedepannya Pemprov Gorontalo akan membeli drone.
Drone yang dimaksud adalah sebuah alat terbang yang berfungsi sebagai alat untuk menyiram benih padi. Sehingga para petani tidak perlu melakukan lagi penyiraman secara manual untuk penyemprotan pupuk.