Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Kesehatan

Ciri-ciri dan Komplikasi yang Terjadi saat Usus Buntu Pecah

Gejala pertama usus buntu adalah nyeri perut, yang diawali di dekat pusar. Gejala ini jangan disepelekan.

Editor: Rizali Posumah
HO
Ilustrasi - Ciri-ciri dan Komplikasi yang Terjadi saat Usus Buntu Pecah 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Usus buntu disebabkan oleh penyumbatan yang berujung peradangan. 

Rasa nyrei di perut adalah salah satu tanda anda mengidap usus buntu

Penyakit ini tidak boleh disepelekan.

Perlu segera dilakukan operasi. 

Jika tidak maka ada risiko usus buntu pecah.

Batas dalam waktu yakni 48 hingga 72 jam setelah gejala pertama muncul.

Ciri-ciri usus buntu pecah

Gejala pertama usus buntu adalah nyeri perut, yang diawali di dekat pusar.

Kemudian, nyeri akan semakin memburuk dan berpindah ke perut sisi bagian kanan bawah.

Namun, awal kemunculan rasa nyeri juga bisa terjadi di sisi kanan perut, tepat di mana apendiks berada.

Lalu, ada juga gejala penyerta seperti diare atau sembelit, demam, mual atau muntah, dan nafsu makan berkurang.

Dilansir dari Verywell Health, jika usus buntu pecah akan menunjukkan ciri-ciri yang meliputi:

* Rasa nyeri yang berkurang dan muncul lagi tapi dalam kondisi yang lebih parah

* Nyeri yang terasa di seluruh bagian perut

Ketika pecah, rasa nyeri biasanya akan hilang selama beberapa jam karena lepasnya tekanan pada organ tersebut.

Komplikasi usus buntu pecah

Melansir NHS, saat usus buntu pecah, akan terjadi komplikasi yang dapat membahayakan nyawa orang yang mengalaminya.

1. Peritonitis

Ini adalah komplikasi yang terjadi akibat bakteri yang keluar dari usus dan masuk ke rongga perut. Membuat dinding lapisan rongga perut meradang.

Peritonitis juga dapat merusak organ bagian dalam. Tanda-tanda dari kondisi ini antara lain nyeri perut terus-menerus yang parah, demam, detak jantung cepat, napas tersengal-sengal, dan perut membengkak.

Jika tidak segera ditangani, peritonitis dapat menyebabkan masalah jangka panjang dan mungkin juga fatal.

Pemberian antibiotik dan operasi untuk mengangkat usus buntu adalah pengobatan peritonitis yang utama.

2. Abses

Komplikasi yang kedua adalah terbentuknya abses di sekitar usus buntu yang telah pecah.

Ini adalah kumpulan nanha yang menyakitkan dan terbentuk ketika tubuh berusaha mencoba melawan infeksi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, abses terbentuk sebagai komplikasi dari pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat usus buntu.

Penangannya biasa dilakukan menggunakan antibiotik.

Tetapi dalam kondisi tertentu, nanah perlu dikeluarkan dari abses.

Jika ini ditemukan selama operasi pengangkatan, maka area tersebut akan dibersihkan dan diberikan antibiotik

Risiko pecah dan dua komplikasi tersebut bisa dihindari, jika penyakit usus buntu segera ditangani setelah muncul gejala pertama. (*)

Baca berita lainnya di Google News

Berita terbaru Tribun Manado klik di sini

SUMBER GRIDHEALTH

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved