Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Nasional

Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks

Ya mantan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Try Sutrisno, dikabarkan meninggal dunia.

Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
kolase Tribunmanado/ HO
Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks 

KODAM V/Jaya dan Insiden Tanjung Priok

Pada tahun 1982, Try diangkat menjadi Panglima KODAM V/Jaya dan ditempatkan di Jakarta.

Tahun 1984 pemerintah mengeluarkan undang-undang yang mengharuskan semua organisasi apakah itu politik atau non-politik untuk mengadopsi ideologi nasional Pancasila sebagai prinsip tunggal (Asas Tunggal).

Perbedaan pendapat di kalangan Islam mencapai puncaknya ketika para ulama mulai mengajarkan pertentangan penerapan Pancasila sebagai ideologi nasional, yang mereka anggap sebagai kristenisasi pemerintah, program keluarga berencana pemerintah, dan dominasi perekonomian Indonesia oleh populasi Tionghoa-Indonesia.[3]

Pada tanggal 7 September 1984, Sersan Satu Hermanu, melakukan pemeriksaan di Jakarta Utara, datang ke masjid yang terdapat poster yang meminta perempuan untuk mengenakan jilbab.

Ini adalah poster atau selebaran yang mendorong Muslim yang membacanya untuk menentang kebijakan pemerintah untuk tidak membiarkan wanita mengenakan jilbab. Sertu Hermanu meminta selebaran untuk diturunkan tetapi perintahnya tidak diikuti.

Keesokan harinya, Hermanu kembali dan menghapus poster itu dengan koran yang dicelup air got.

Entah bagaimana rumor mulai beredar di sekitar yang menyebutkan bahwa Hermanu telah mencemarkan masjid dengan masuk ke dalamnya tanpa membuka sepatunya.[3] Hal itu menyebabkan kemarahan warga dan sepeda motor Hermanu dibakar.

Tentara kemudian kembali untuk menangkap 4 pemuda yang membakar sepeda motor.

Selama beberapa hari berikutnya ada protes yang meminta pembebasan 4 pemuda dan ulama mengambil keuntungan dari situasi untuk berkhotbah menentang pemerintah.

Akhirnya pada tanggal 12 September 1984, kerumunan di Tanjung Priok mulai menyerang toko-toko yang dimiliki oleh orang Tionghoa serta mendatangi markas Kodim Jakarta Utara.

Try Sutrisno, bersama dengan Panglima ABRI, Benny Moerdani setuju bahwa pasukan harus dikerahkan untuk menghadang perusuh.

Kerusuhan terus memburuk, menurut tentara, massa menolak untuk mengindahkan tembakan peringatan dan melanjutkan penyerbuan mereka dengan mengacung-acungkan golok dan celurit.

Akhirnya pasukan terpaksa melepaskan tembakan.

Pemerintah mengklaim bahwa 28 orang tewas namun korban tetap bersikeras bahwa sekitar 700 orang tewas.

Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks
Profil Try Sutrisno Mantan Wakil Presiden Indonesia yang Diberitakan Meninggal Dunia, Ternyata Hoaks (kolase Tribunmanado/ HO)
Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved