Kasus Penikaman Polisi
Sosok Aiptu Ruslan yang Tewas Ditusuk Bawahannya, Ternyata Berniat untuk Umrah Februari 2023
Niat Aiptu Ruslan menjalankan ibadah umrah pada Februari 2023 tak bisa dipenuhi seiring dengan kematiannya akibat ditusuk sesama polisi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebelumnya diketahui seorang anggota Polisi meninggal dunia.
Korban yang merupakan polisi berpangkat Aiptu tewas di tangan juniornya.
Aiptu Ruslan yang menjadi korban ditusuk oleh sesama anggota polisi.
Dimana pelakunya yakni Bripka WF.
Terkait hal tersebut ternyata keduanya sudah pernah cekcok.
Namun sempat dilerai petugas polisi lainnya.
Korban pun meninggal dunia setelah alami luka tusuk.
Padahal pada bulan Februari nanti akan umrah.
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 19.50 WIB, Ayah dan Ibu Tewas Usai Motor Ditabrak Truk, Anak 7 Tahun Kritis

Niat Aiptu Ruslan menjalankan ibadah umrah pada Februari 2023 tak bisa dipenuhi seiring dengan kematiannya akibat ditusuk sesama polisi di kawasan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau, Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar.
Aiptu Ruslan meninggal dunia setelah ditikam polisi berinisial Bripka WF menggunakan sangkur, Selasa (20/12/2022) malam.
Niat Aiptu Ruslan akan menjalankan ibadah umrah diungkap keponakan almarhum, Nanda Sazali, setelah pemakaman jenazah almarhum di Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Kertama, Kota Pekanbaru.
"Saya kebetulan mengelola travel umrah di Dumai. Terakhir komunikasi Jumat kemarin. Saya koordinasi untuk ajak beliau (Aiptu Ruslan) umrah di Februari, kita ada seat 3, beliau katakan akan ikut, mohon doa dan segala macamnya. Tapi Allah berkehendak lain, mudah-mudahan niat beliau Allah sampaikan," kata Nanda Sazali, Rabu (21/12/2022) siang.
Nanda mengungkap, sebelum wafat, Aiptu Ruslan dalam beberapa waktu belakangan menunjukan hal biasa.
Aiptu Ruslan yang dikenal ceria dan humoris menunjukan sosok berbeda.
"Beliau ini biasanya ceria, humoris, tapi komunikasi kemarin agak berbeda. Kita konfirmasi juga ke yang lain. Beliau berbeda dalam merespon sesuatu," ungkap Nanda.