6 PNS Sulut Viral
Fakta-fakta 6 Oknum PNS Pemprov Sulawesi Utara Viral di Media Sosial - Ini Kronologi dan Sanksi
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sudah memberikan sanksi tegas kepada enam oknum PNS yang viral di media sosial.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Enam oknum Pegawai Negeri Sipil atau PNS di Sulawesi Utara yang viral di media sosial karena cekcok dengan warga telah mendapat sanksi tegas.
Pembinaan disiplin dan etika.
Membuat surat pernyataan bahwa mengakui kesalahan dan tidak akan mengulangi.
Dan akan meminta maaf kepada warga yang bersangkutan dan keluarga dalam waktu 1x24 jam.
Sanksi diberikan sesuai hasil pemeriksaan Inspektorat dan Badan Kepegawaian Daerah atau BKD Pemprov Sulawesi Utara Jumat (16/12/2022) pagi.
Pemeriksaan Inspektorat merupakan Instruksi tegas Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw sehingga, segera dilakukan pemanggilan dan diproses sesuai aturan berlaku.
"Gubernur dan wagub mengambil langkah tegas terkait oknum ASN yang viral dan tidak beretika.
"Semua yang terlibat atau viral dalam video, telah mendapatkan sanksi atau hukuman sesuai peraturan disiplin PNS," ujar Kepala BKD Sulawesi Utara Clay Dondokambey.
Berikut Selengkapnya, fakta-fakta 6 oknum PNS Pemprov Sulawesi Utara viral di media sosial:
1. Diperiksa di Ruangan Kepala Inspektorat Sulawesi Utara
Setelah viral di media sosial, 6 oknum PNS dipanggil menghadap ke Ruangan Inspektorat tadi pagi Jumat 16 Desember 2022.
Di dalam ruangan hadir Kepala Inspektorat Pemprov Sulut, Meiki Onibala dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Clay Dondokambey.
Enam oknum PNS itu pun diminta berdiri bejejer di hadapan Kepala Inspektorat dan Kepala BKD. Mereka diinterogasi sekaligus pembinaan.
Mereka pun terlihat banyak tertunduk lesu, ulah mereka ditindak tegas oleh Inspektorat dan BKD.
Hasilnya pembinaan tersebut, para PNS dinilai tidak beretika ketika berhadapan dengan masyarakat.
2. Kejadian 13 Desember 2022
Video 6 oknum PNS Pemprov Sulawesi Utara cekcok dengan warga terjadi di Jalan Raya Desa Pangu, Minahasa Tenggara pada tanggal 13 Desember 2022.
Selanjutnya video tersebut viral di sejumlah media sosial.
Berawal saat mobil yang ditumpangi 6 oknum PNS melaju dari arah Minahasa Tenggara.
Mobil itu keluar jalur dan hampir menyerempet pengendara sepeda motor dari arah Langowan.
Pengendara sepeda motor akhirnya harus menghindar agar tidak terjadi tabrakan, sehingga mengalami kecelakaan ringan.
Pengendara sepeda motor itu mengalami luka lecet, namun kembali bergegas mengejar rombongan PNS untuk meminta pertanggungjawaban.
Bukannya menyadari kesalahan, oknum PNS bertindak arogan.
Dan itu pun terekam kamera, dalam tayangan video bahkan mengancam si pembuat video.
Kasus itu viral setelah video dan postingan kronologi kasus diunggah di media sosial oleh akun Rivay Tumboimbela. Kasusnya pun viral. (ryo)
Kronologi Menurut Warga
Video yang diposting oleh akun FB bernama Rivay Tumboimbela menguraikan kronologi kejadian.
Pengendara motor mengaku dari arah Langowan Minahasa menuju Minahasa Tenggara.
Memasuki Desa Pangu ada truk yang mogok di pinggir jalan sebelah kiri dari arah Minahasa Tenggara.
Pengendara sepeda motor dari arah Lngowan tetap pada jalur.
Tiba-tiba rombongan mobil berjumlah 4 kendaraan dari arah Minahasa Tenggara mengambil jalur kanan menghindari kendaraan truk yang mogok.
"ambe tpe jalur otomatis kta takage kong dari pada kta bku tabrak deng drang kta b buang d rumpu2 untung bae nda maso jurang".
"Ambil jalur saya otomatis saya kaget dari pada saya alami tabrakan dengan mereka, saya langsung loncat di rerumputan, untungnya saya tidak masuk ke jurang" ungkap Pengendara Sepeda motor.
Dia kemudian berpikir rombongan tersebut berinisiatif membantu, namun mereka malah tancap gas meninggalkan lokasi kejadian.
Korban beranjak dan langsung mengejar rombongan hingga perbatasan Minahasa Tenggara-Minahasa Induk.
Bukan pertanggungjawaban yang didapat, namun ancaman.
Salah satu oknum PNS berujar jika videonya viral dia akan mencari korban.
Korban Mengaku Hampir Dikeroyok
"Sempat mo bicara deng drang m bku urus d Polsek Ratahan mar drang nimau drang cman panang enteng akang karna cman masyarakat biasa katu.
Kong kta vidio kong kta m posting mar cman dpa ancaman bale kalo kta m posting drang m cari p kta.
Ta kira le pejabat nda tau kote cman pegawai biasa mar gaya dpa tako sampe kta drang smo kroyok waktu itu cman pas kta se kaluar hp drang b mundur," ujar pengendara.
(Sempat mau bicara dengan mereka (PNS) untuk mengurus masalah ini di kantor Polsek Ratahan. Tapi mereka (PNS) tidak mau. Mereka hanya mengganggap enteng, karena saya hanya masyarakat biasa.
Kemudian saya membuat video dan kemudian akan posting (saat itu). Tapi saya kemudian mendapat ancaman.
Katanya kalau posting, mereka (PNS) nanti akan mencari saya.
Saya kira pejabat. Tidak tahunya hanya pegawai biasa, tapi gaya luar biasa. Saya hampir dikeroyok. Tapi saat saya mengeluarkan HP, mereka (oknum PNS) langsung mundur," ujar pengendara.
Tak Berharap Ganti Rugi
Korban mengatakan, dia tak berharap ganti rugi, tetapi hanya meminta para oknum PNS tersebut untuk meminta maaf. (Tribunmanado.co.id/Gry)
4. Harus Minta Maaf
Setelah disidang pimpinan, 6 oknum PNS pun diminta dalam waktu 1x24 Jam untuk meminta maaf kepada warga bersangkutan yang cekcok dengan mereka.
"Setelah dari sini (Inspektorat) mereka diminta hubungi yang bersangkutan.
Kemudian bertemu minta maaf langsung kepada keluarga," kata Kepala Inspektorat Sulut, Meiki Onibala.
5. Harus Ganti Biaya Pengobatan
Kepala Inspektorat Sulut, Meiki Onibala juga meminta 6 oknum PNS untuk mengganti biaya pengobatan termasuk kerugian dari korban kecelakaan tersebut.
Meiki Onibala. menegaskan, PNS harus beretika, bertanggung jawab dan berjiwa besar dalam keseharian.
"Pak Gubernur dan Wagub perintahkan untuk melakukan pembinaan sekaligus sanksi bagi yang melanggar," kata Mantan Kepala Kesbangpol Sulut.
Para PNS yang terlibat cekcok dengan pengguna jalan langsung langsung ke Ruangan Kepala Inspektorat Sulut, Jumat (16/12/2022) pagi.
Di dalam ruangan sudah menanti Kepala Inspektorat Pemprov Sulut, Meiki Onibala; dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Clay Dondokambey.
6 orang PNS itu pun diminta berdiri berjejer di hadapan Kepala Inspektorat dan Kepala BKD. Mereka diinterogasi sekaligus pembinaan. (*)
6. PNS di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Utara
Belakangan diketahui enam PNS tersebut bertugas di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulawesi Utara.
Mencuat dalam video, Mobil Dinas Innova Putih DB 61, dipakai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulut, Asripan Nani.
Ketika dikonfirmasi Asripan Nani membenarkan para PNS yang terlibat cekcok tersebut merupakan bawahannya, baik yang menjabat Kepala Bidang, Kepala Sub Bidang dan staf.
"Iya benar itu bawahan saya di Dinas Perpustakaan," ujarnya kepada tribunmanado.co.id.
Ia pun membeber kronologis versinya.
7. Baru Selesai Kegiatan di Minahasa Tenggara
Rombongan kata Asripan Nani, baru saja selesai mengadakan kegiatan di Kabupaten Minahasa Tenggara, dan kembali mengemudikan beberapa mobil ke Manado.
Para bawahannya sudah duluan melaju, sementara mobilnya baru ikut belakangan.
Tak ada hal mencolok kala itu, ia belakangan sempat melewati seorang anak muda mengendarai sepeda motor yang mengalami kecelakaan ringan, bahkan sempat menanyakan kondisi korban, namun kala itu mendapat jawaban mengalami kecelakaan ringan.
Ia baru tahu belakangan, pengendara sepeda motor itu ternyata terlibat insiden dengan rombongan PNS yang sudah lebih dulu melaju di depan.
"Tapi dari informasi saya dapat tidak terjadi senggolan, mobil tidak tabrakan dengan sepeda motor, mungkin saat mobil melaju pengendara kaget hingga jatuh," ungkap dia.
Rupanya insiden itu berlanjut, pengendara sepeda motor mengejar rombongan di depan meminta pertanggungjawaban.
Hal itu pun saling memantik emosi, bukan penyelesaian yang didapat malah jadi cekcok, apalagi si anak muda pengendara motor ini sudah merekam video lewat kamera ponsel
Meski begitu tidak semua pegawainya yang terlibat cekcok, hanya beberapa di antaranya, mungkin karena sudah saling ada ketersinggungan.
Ia berupaya meredam amarah pegawainya dan coba menyelesaikan dengan kekeluargaan, namun upaya itu belum berbuah hasil.
Sebelum itu video itu viral, Kamis (15/12/2022), atau beberapa hari sebelumnya, ia sudah berkoordinasi dengan Kepala BKD Sulut, Clay Dondokambey.
Ia bahkan sudah meminta bawahannya yang terlibat cekcok sebelumnya kembali mengupayakan penyelesaian secara kekeluargaan, sayang usaha itu belum bisa terwujud.
Hal itu dimaklumi jika dari keluarga korban mungkin masih diselimuti kekecewaan, namun dari lubuk hati yang dalam, pihaknya berupaya membangun komunikasi.
Belakangan video itu pun viral setelah diunggah di media sosial, para PNS yang terlibat cekcok pun harus mendapat hukuman disiplin, termasuk hukuman sosial dari netizen.
"Sudah begitu, mereka (PNS) sudah terima," kata dia.
8. Kadis Minta Maaf
Selaku pimpinan Asripan Nani juga memohon maaf, kiranya upaya komunikasi yang kembali dibangun pihaknya dengan korban bisa terwujud.
"Mereka (bawahan) ingin bertemu keluarga dan meminta maaf secara langsung, harapannya persoalan ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan," ungkap Mantan Sekretaris Daerah Bolmut ini. (Ryo)
Baca Berita Lainnya: Google News
Berita Terbaru di Tribun Manado: KLIK INI