Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bom Bunuh Diri Polsek Astanaanyar

Jenis Bom yang Digunakan Pelaku saat Meledakkan Diri di Polsek Astanaanyar, Ada Proyektil Paku

Jenis Bom yang Digunakan Pelaku saat Meledakkan Diri di Polsek Astanaanyar. Ada Proyektil Paku.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews.com/TribunCirebon.com
Jenis Bom yang Digunakan Pelaku saat Meledakkan Diri di Polsek Astanaanyar, Ada Proyektil Paku 

yang kedua kita tentu belasungkawa terhadap aparat kepolisian yang gugur dan juga yang mengalami luka," pungkasnya.

Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, 3 Polisi Jadi Korban, Densus 88 Olah TKP
Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, 3 Polisi Jadi Korban, Densus 88 Olah TKP (Tangkapan Layar Kompas TV)

Kata mantan teroris

Seorang mantan teroris, Robby Rubiansyah alias Abu Askar menjelaskan alasan aparat penegak hukum dijadikan target oleh kelompok JAD.

Ia mengungkap, di mata kelompok JAD, sebuah negara yang tidak menggunakan asas Islam akan dipandang sebagai thougut atau musuh Islam.

"Bagi mereka ketika berbicara satu negara tidak berdasarkan syariat Islam, kemudian tidak ada mencoba perubahan, ya mereka kafirkan," ujarnya dikutip dari TribunJabar.com.

Mantan tersangka kasus bom Kedutaan Besar Myanmar 2013 ini mengatakan, aparat penegak hukum menjadi target JAD

karena membela negara yang tidak berasaskan Islam dan dipandang sebagai penolong sistem setan.

"Warga sipil pun mereka kafirkan. Aparat penegak hukum, khususnya TNI-Polri membela negara, maka mereka sebut thogut atau penolong sistem setan dan jelas itu target mereka," terangnya.

Menurutnya, kelompok JAD memiliki rasa kekeluargaan, ideologi, dan militansi yang tinggi.

Meskipun jumlah anggotanya sedikit, namun sangat berbahaya karena tiga hal tersebut.

"Apabila ada kelompok mereka tertangkap, jemaahnya siap membiayai keluarganya," pungkasnya.

Robby Rubiansyah menjelaskan, anggota JAD akan menunggu anggota lain yang masih dipenjara dan akan melakukan aksi terorisme serupa,

setelah bebas karena ideologi mereka sudah mengakar sangat kuat.

"Memang secara ideologi sangat kuat karena mereka ini seperti sel jaringan. Jika ada yang baru keluar dari masa hukuman,

mereka akan kembali meraih sebagai ikhwan dan potensi serupa kejadian seperti yang dilakukan Agus Sujanto (pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar)," tambahnya.

Ia mengungkap saat ini masih banyak anggota JAD yang masih aktif termasuk di Bandung.

"Saya melihat ada sekian banyak bahasanya cabang JAD itu. Memang salah satunya masih aktif itu Bandung, Bandung Raya lah bahasa mereka," terangnya.

Ikuti dan Baca Berita Update Tribun Manado di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved