Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Memilih Damai

Belum Tersentuh Optimal, Kalangan Milenial Ingin Pemimpin yang Paham Persoalan

Banyak kalangan muda yang mengharapkan pemimpin kedepan harus aspiratif dan paham betul persoalan millenial dan bangsa ke depan.

Editor: Ventrico Nonutu
habibur rohman/surya.co.id
Dosen Fisip Unair Airlangga, Pribadi Kusman, talkshow Tribun Series "Memilih, Damai!" yang berlangsung di Aula Soetandyo Wignjosoebroto Fisip Unair, Jumat (2/12/2022). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Generasi milenial mulai menentukan figur pemimpin yang cocok untuk bangsa Indonesia.

Para kalangan muda memiliki preferensi figur pemimpin tersendiri.

Banyak kalangan muda yang mengharapkan pemimpin kedepan harus aspiratif dan paham betul persoalan millenial dan bangsa ke depan.

Baca juga: Meutia Hatta: Orang Indonesia Harus Menjadi Tuan di Negeri Sendiri

Hal ini menjadi tantangan elit politik sebab persoalan tersebut belum tersentuh optimal.

Di sisi lain, jika hal ini dioptimalkan maka isu primordialisme dalam politik berpotensi semakin rontok.

Dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair) Surabaya Airlangga Pribadi Kusman mengatakan kalangan elite parpol hendaknya memang tak hanya menggaungkan jargon.

Namun, juga perlu memperbincangkan persoalan yang riil yang dekat dengan millenial.

Misalnya, terkait realitas ekonomi politik bahwa millenial sebagian besar saat ini masuk dalam arus besar ekonomi digital.

"Ada 33 Juta tenaga kerja digital di Indonesia sebagian besar kalangan millenial dan sekarang sedang menghadapi tantangan krisis," kata Airlangga dalam kegiatan Talkshow bertajuk Memilih, Damai Yang Muda Yang Primordial? yang digelar Tribunnetwork di Unair Surabaya, Jumat (2/12/2022).

Dalam diskusi yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi TribunJatim Network, Tri Mulyono ini, turut dihadiri sejumlah pembicara.

Selain Airlangga, juga hadir Peneliti Litbang Kompas Yohan Wahyu, Pengamat Ekonomi Politik Fachry Ali dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Unair, Pradipto Niwandhono.

Airlangga melanjutkan persoalan tersebut saat ini belum tersentuh optimal oleh kalangan elit politik.

Padahal kalangan millenial mendambakan pemimpin yang paham betul persoalan mereka.

Selain juga butuh pemimpin yang memiliki gagasan menggerakkan, sehingga diyakini Pemilu 2024 isu primordialisme semakin bisa rontok.

"Ketiga dia punya program apa yang jelas," ucap Airlangga dalam diskusi yang berlangsung di Aula Soetandyo Kampus B Fisip Unair.

Airlangga meyakini isu primordialisme pada Pemilu 2024 bisa berpotensi rontok.

Meskipun tak dapat dipungkiri primordialisme memang tak selalu berkonotasi buruk.

Namun, memang penting untuk diskusi kapasitas dan kemampuan figur.

Telah tayang di Surya.co.id

Baca Berita Lainnya di Google News

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved