Berita Gorontalo
Daftar Kuliner Khas Gorontalo Masuk Buku Resep Pusaka Rasa Nusantara (PRN), Ada yang Paling Terkenal
Bahkan belasan kuliner khas Gorontalo kini masuk dalam buku resep Pusaka Rasa Nusantara (PRN).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia dengan 37 Provinsi memiliki ragam kebudayaan hingga kuliner.
Satu provinsi saja punya beragam kuliner yang berbeda dengan keunikan rasa masing-masing.
Provinsi Gorontalo satu di antara provinsi yang ada di Sulawesi pun memiliki beragam kuliner.
Baca juga: Gempa Terkini di Gorontalo Selasa Sore, Info BMKG Magnitudo 4,8
Potret sayur putungo.(TribunGorontalo.com)
Kuliner mereka pun memiliki keunikan rasa yang berbeda dari provinsi lainnya.
Bahkan belasan kuliner khas Gorontalo kini masuk dalam buku resep Pusaka Rasa Nusantara (PRN).
Makanan yang masuk PRN tersebut memang merupakan kuliner peninggalan orang tua zaman dulu.
Jelas ini menjadi kebanggaan masyarakat Gorontalo.
Baca juga: Dipasang Lampu Hias Jelang Natal 2022, Lapangan Sparta Tikala Manado Sulawesi Utara Lebih Terang
Makanan mereka bisa dipelajari dan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Buku resep Pusaka Rasa Nusantara (PRN), project yang mendokumentasikan budaya nusantara melalui masakan khas (indigenous) melalui pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif.
Belasan kuliner itu yakni Ilabulo, Diniyohu, Ilepao Nike, Binde Biluhuta, Binde Biloti, Gohu Putungo, dan sambal Bode’o.
Meilati Batubara, tim leader PRN mendefinisikan “khas” sebagai makanan yang memiliki keterkaitan dan pengaruh antara manusia, budaya, dan lingkungan, dengan cara tertentu.
Baca juga: Kisah Kurniawan Penyintas HIV/Aids di Gorontalo, Lawan Penyakit dan Hadapi Stigma Negatif Keluarga
Proses dokumentasi dilakukan pada 30 November 2022 kemarin. Tim PRN menemui Zahra Khan, pegiat pangan yang memegang resep belasan kuliner khas Gorontalo tersebut.
Beruntung, dalam sehari, tim PRN bersama Zahra, mampu menyelesaikan belasan masakan hingga menemukan seluruh bahan yang dibutuhkan.
Kepada TribunGorontalo.com, Meilati menjelaskan, Project PRN didukung oleh Pemerintah Amerika Serikat (U.S. Embassy) melalui program hibah Ambassador Fund for Cultural Preservation (AFCP).