Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Gorontalo

Kisah Kurniawan Penyintas HIV/Aids di Gorontalo, Lawan Penyakit dan Hadapi Stigma Negatif Keluarga

Penyintas Aids, Kurniawan mengisahkan bagaimana dirinya berjuang melawan penyakit dideritanya.

Editor: Alpen Martinus
KOMPAS.COM
Ilustrasi HIV/AIDS 

"Jadi yang tersisa hidup itu tinggal saya," imbuh dia.

Kurniawan harus berjuang dari stigma negatif keluarganya. Di mana, satu per satu keluarga mulai menjauhinya.

"Saya mendapat perlakuan diskriminatif dengan cara dipisahkan alat makan, bahkan tempat tidur," lanjut dia.

Akhirnya dia memutuskan pergi ke satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) khusus mendampingi para penderita HIV.

Di sana Wawan diberikan penguatan informasi dan cara hidup setelah menderita Aids.

Kemudian, Dia berobat ke Rumah Sakit (RS) Aloei Saboe untuk melanjutkan pengobatan.

"Dan di situ saya dilayani dengan baik," akunya.

Bahkan dirinya kini telah bertugas sebagai mitra LSM di RS Aloei Saboe.

Tugasnya mendampingi para orbit (penderita HIV-AIDS) untuk dukungan psikososial dan moral.

"Jadi kalau ada orbit baru mengetahui statusnya, saya memberikan motivasi kepada orbit itu," jelas dia.

Dia berpesan agar semua orang harus menerapkan triple eliminasi.

Pertama, 90 persen orang yang belum mengetahui status kesehatannya agar segera memeriksa status HIV nya.

Kedua, 90 persen orang yang sudah mengetahui status HIV agar segera mendapatkan pengobatan.

Selanjutnya, 90 persen orang yang sudah mendapatkan pengobatan HIV agar melakukan pemeriksaan secara mendalam.

Hal itu bertujuan mengetahui seberapa besar keberhasilan pengobatannya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved