Minsel Sulawesi Utara
Perayaan Natal W/KI Sinode GMIM, Bupati Minsel Franky Wongkar Sorot Pernikahan Dini dan Perceraian
Bupati Minsel hadir dalam perayaan menyambut Natal Yesus Kristus Komisi Pelayanan Kategorial (Kompelka) Wanita Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM Tahun 2022
Penulis: Manuel Mamoto | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perayaan menyambut Natal Yesus Kristus Komisi Pelayanan Kategorial (Kompelka) Wanita Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM Tahun 2022 dihadiri langsung oleh Bupati Minahasa Selatan Franky Donny Wongkar, SH (FDW), didampingi ketua TP-PKK Minsel Elsye Wongkar Sumual istri tercintanya.
Elsye Wongkar Sumual juga sebagai ketua panitia pelaksana kegiatan ini.
Baca juga: Potret Pendukung Brasil di Tidore Kepulauan Maluku Utara Diceburkan ke Laut, Tim Samba Kalah
Perayaan menyambut Natal Yesus Kristus Komisi Pelayanan Kategorial (Kompelka) Wanita Kaum Ibu (W/KI) Sinode GMIM Tahun 2022 dipusatkan di wilayah Amurang Tiga, digelar di Gedung Waleta Kantor Bupati Minsel, Jumat (2/12/2022) .
Ibadah perayaan Natal tersebut dilayani oleh hamba Tuhan Pdt Vanny Arina Suoth, MTh Ketua Kerukunan Keluarga Pendeta dan Guru Agama Sinode GMIM .
Dalam sambutannya, FDW sapaan akrab Bupati Minsel ini, mengutip beberapa pokok renungan yang disampaikan oleh istri tercinta Ketua BPMS GMIM DR. Hein Arina.
“Dari dasar refleksi yang disampaikan oleh ibu Pendeta tadi, saya sangat tertarik agar para hamba Tuhan yang ada di Kompelka WKI GMIM, untuk menjaga keseimbangan dalam melayani.
Seorang Ibu harus baku’ bar’bage waktu dalam melayani. Jangan hanya bingung dengan satu tugas pelayanan contoh seperti ini. Lantas suami ditinggalkan untuk urus diri sendiri.
Karna melayani suami juga adalah bagian dari pelayanan,” gurau FDW yang disambut tepuk tangan.
Bupati Franky Wongkar yang dikenal akrab sebagai ketua Kompelka P/KB Wilayah Amurang II ini menyampaikan kondisi Kabupaten Minsel saat ini.
“Saya perlu sampaikan dalam ibadah ini tentang kondisi Minsel. Di daerah kita ini memiliki masalah yang paling dominan yaitu perceraian dan perkawinan dini.
Ini terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Jujur saya kaget mendengar masalah ini.
Masalah perkawinan dini, mohon maaf biasanya perempuan sudah hamil. Nah, ini berdampak langsung pada perempuan jika perkawinan itu di tolak. Misalnya perempuan itu mengalami keguguran karena stress, "ucap FDW.
Masalah ini lanjut FDW pasti berdampak pada bayi yang akan dilahirkan.
"Bisa saja, bayi yang lahir itu stunting. Nah jika masalah ini terjadi maka pemerintah harus ekstra keras untuk mengatasi stunting ini,” urai FDW yang akrab dikenal sebagai sekretaris DPD PDI-P Provinsi Sulut.
Lebih lanjut FDW sampaikan bahwa angka perceraian juga menjadi masalah di Minsel.
“Sekali lagi, saya kaget kalau kasus ini sangat tinggi di Minsel dan sudah banyak masuk di pengadilan. Dan ini harus menjadi perhatian bagi para ibu-ibu khususnya Komisi W/KI, agar kita bisa menjaga dan merawat anak-anak kita dengan baik agar terhidar dari masalah yang sudah saya sebutkan tadi,” tegasnya.