Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sekeluarga Tewas Diracun

Anak Bungsu Dirawat Sang Ibu Saat Nyaris Mati, Ketika Sehat Dhio Tega Racuni Keluarganya di Magelang

Paman Dhio bernama Sukoco mengungkap bahwa Dhio sempat hampir meninggal di tahun 2019 silam.

Editor: Tirza Ponto
Istimewa
Anak Bungsu Dirawat Sang Ibu Saat Nyaris Mati, Ketika Sehat Dhio Tega Racuni Keluarganya di Magelang 

Dia menilai perilaku Dhio semakin terlihat berubah sejak dia mengalami kecelakaan pada tahun 2019 silam.

"Mungkin dari sikap terlalu sayang ibunya ini setelah dia sembuh merubah karakter dan perilaku pelaku," ujar Sukoco.

Sepengetahuannya, sejak alami kecelakaan, Dhio menjadi lebih suka meminta uang untuk keperluan yang tidak perlu.

Sukoco juga menyebut bahwa Dhio berbohong soal pekerjaannya yang mengaku menjadi pegawai PT KAI.

"Sering pergi ngakunya kesana-sini, minta duit orangtua, minjam mobil," kata Sukoco.

Bahkan, Sukoco sempat menyebut bahwa Dhio menghabiskan uang orang tuanya Rp 32 juta perbulan.

Karenanya, dia merasa janggal atas pengakuan Dhio yang nekat menghabisi orang tua dan kakaknya, Dhea (25) karena dibebani jadi tumpuan keluarga setelah sang ayah pensiun dan sakit.

Namum, Sukoco tak sampai mengira bahwa saat sudah sembuh Dhio justru tega meracuni orang tua dan kakaknya dengan menggunakan sianida.

TKP satu keluarga yang tewas diduga diracun di Jalan Sudiro Gang Durian, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022).
TKP satu keluarga yang tewas diduga diracun di Jalan Sudiro Gang Durian, Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/11/2022). (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA)

Baca juga: Fakta Pembunuhan Tiga Orang Satu Keluarga di Magelang, Diracun Anak Sendiri Lantaran Sakit Hati

Mengenai perubahan perilaku Dhio yang disebutkan pihak keluarga. Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun masih mendalami hal tersebut.

"Sementara masih kami dalami infomari tersebut terkait perubahan karakter tapi hal ini tidak menghilangkan perbuahan melawan hukum yang mengakibatkan orang meninggal dunia," papar Sajarod.

Sajarod menilai sampai sejauh ini kondisi kejiwaan Dhio juga dalam kondisi stabil sehingga dirasa belum perlu dilakukan tes kejiwaan.

"Pengamatan kami yang bersangkutan memilik jiwa yang cukup bagus mengingat setiap ditanya yang bersangkutan jelaskan secara gamblang," tutur Sajarod.

Seakan Tak Menyesal

Di sisi lain, meski sudah terancam hukuman mati, DDS alias Dhio (22) yang membunuh ayah, ibu dan kakaknya menggunakan racun seakan tak menyesal.

Hal itu terlihat dari penampilan Dhio saat diperiksa penyidik di Polres Magelang, Jawa Tengah.

Sumber: TribunNewsmaker
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved