SMAN 4 Manado
Siswi SMA Negeri 4 Manado Dikeluarkan dari Kelas karena Tunggak Uang Komite, Kepsek Ogah Diwawancara
Para pelajar itu diusir dari kelas oleh gurunya karena mereka menunggak uang komite.
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - SMAN 4 Manado, Sulawesi Utara ( Sulut ) menjadi pembicaraan publik.
Itu setelah siswa-siswi SMA Negeri 4 Manado diusir dari kelas.
Kejadian pengusiran siswa-siswi dari kelas di SMAN 4 Manado diceritakan oleh orangtua siswa.
Para pelajar itu diusir dari kelas oleh guru karena menunggak uang komite.
Padahal diketahui pemerintah mencanangkan soal program sekolah gratis untuk sekolah negeri.
Namun ternyata sekolah negeri gratis di Sulawesi Utara cuma angin surga semata.
Pengakuan orangtua siswa
"Anak saya telepon pagi-pagi menangis katanya dikeluarkan dari kelas karena belum bayar SPP," kata Orang tua siswa tersebut yang enggan namanya disebut karena khawatir berdampak ke anaknya.
Ia makin berang ketika yang ditagih itu uang komite 2 bukan sekaligus
"Saya belum bayar November, tapi sudah diminta harus lunasi sampai Desember," katanya.
Meski marah bukan kepalang, ia akhirnya pasrah siap membayar Rp 300.000
"Sebulan uang yang ditagih sekolah itu Rp 150.000, saya bayar Rp 300.000," kata dia.
Karena sudah mendesak harus dibayar lunas,apalagi anaknya sedang ujian maka, jalan yang ditempuh dengan mengutang dulu ke teman anaknya.
"Anak saya terpaksa utang dulu bayar Rp 300.000. Setelah ujian saya langsung lunasi uang itu," kata dia dengan nada geram.
Ia heran program pemerintah harusnya sekolah gratis tapi tiap bulan ia harus bayar Rp 150.000, angka itu sudah dipatok sekolah dan jadi biaya tiap bulan.
Orang tua siswa ini mengaku hanya ibu rumah tangga, sedangkan suaminya berprofesi sebagai tukang bangunan. Dana Rp 150.000 itu cukup membebani keluarganya, apalagi ia masih menyekolahkan dua anaknya.
"Yang saya tahu uang ini tidak wajib, tapi harus bayar karena ditagih sekolah tiap bulan, saya tidak mau juga anak saya kena masalah," katanya.

Kepsek SMAN 4 Manado marah dan ogah diwawancarai
Alih-alih mengklarifikasi sekaligus menjelaskan duduk persoalan kasus tersebut, Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 4 Manado, Noula Wuisan malah naik pitam ketika dikonfirmasi tribunmanado.co.id, Rabu (30/11/2022).
"Saya sudah klarifikasi ke Kabid (Kepala Bidang SMA), mau apa lagi," ujarnya ketika dihubungi tribunmanado.co.id.
Ia hanya menegaskan tidak ada siswa yang dikeluarkan dan semua ikut ujian, ia punya saksi para guru dan sekuriti menguatkan pengakuannya.
Namun disinggung soal penagihan Uang Komite total Rp 300.000 untuk Bulan November dan Desember 2022 ke siswa yang menunggak, Noula Wuisan enggan memberi penjelasan.
Ia menuding tribun manado lebih percaya orang tua siswa tersebut dibanding sekolah
"Ngoni (kalian) lebih percaya orang tua siswa," katanya.
Ia pun enggan memberi penjelasan lebih rinci atau mengklarifikasi terkait skandal tersebut, malah belakang ia menyinggung siap dipecat dengan nada tinggi.
Tak berapa lama, Noula Wuisan langsung menutup sambungan telepon. (ryo)
Artikel ini hasil daur ulang dari berita yang sudah tayang di TRIBUNMANADO.CO.ID