Sekolah Gratis di Sulawesi Utara Sulit Terwujud, Pengamat: Sekolah Negeri Tagih Iuran Bulanan

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekolah Negeri menagih Uang Komite jadi iuran wajib sudah menjadi masalah klasik di Sulawesi Utara.

Pengamat Pendidikan Sulut, Denny Mintianto mengatakan, hal itu rata-rata terjadi di sekolah negeri. Sebab itu sekolah gratis itu sulit terwujud karena ada iuran bulanan yang harus dikeluarkan orang tua siswa.

"Sekolah itu selalu berlindung di Pergub (Peraturan Gubernur) memungkinkan untuk memungut partisipasi orang tua untuk bantuan sekolah," Kata dia.

Persoalan, sifatnya partisipasi orang tua, tapi oleh sekolah dijadikan iuran wajib tiap bulan harus dibayarkan ke sekolah.

"Kalau di SMA Negeri 4 Manado Rp 150.000, informasinya di sekolah lain lebih besar lagi," ujar dia.

Sekolah membentuk Komite, tujuannya untuk mencari pendanaan apa yang diperlukan sekolah.

Harusnya Komite Sekolah mengelola dana ini komite ini

"Kalau yang ada sekarang kan, uang komite ini dipungut sekolah sendiri langsung ke orang tua siswa," kata dia.

Ketimbang  Komite mencari pendanaan dari berbagai sumber donatur, malah cari gampang saja dengan menagihnya ke orang tua siswa, jadi iuran wajib bulanan.

Padahal dalam aturan Pergub ini yang komite ini tidak diwajibkan.

"Orang tua bisa membantu serta Pendidikan sekolah, tapi sifatnya partisipasi, bukan iuran wajib.

Anehnya sudah ditentukan sekolah nominalnya bukan orang tua yang tentukan," kata dia

Daniel mengatakan, jika ditelusuri pengakuan manajemen sekolah selalu klasik, meski dana Pendidikan yang digelontorkan pemerintah porsinya cukup besar

"Alasan sekolah selalu dana tidak cukup," kata dia. 

Siswa Dikeluarkan