Manado Sulawesi Utara
Ini Alasan Warga Manado Sulawesi Utara Beralih dari Pertamax ke Pertalite
Banyak warga Manado yang beralih menggunakan pertalite dari pertamax. Peralihan tersebut dikarenakan harga BBM non-subsidi yang dirasa lebih mahal.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan konsumsi BBM non-subsidi di Manado, Sulawesi Utara, menurun.
Data Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Sulut per Oktober 2022, konsumsi pertamax dan dexlite turun 69 persen.
Armando Sumandak, warga Kelurahan Paal Dua Manado mengaku mengganti pertamax dengan pertalite karena kemahalan.
"Pertamax seliter harganya Rp 14 ribu, sangat berasa jika isi banyak. Sementara pertalite seliter hanya Rp 10 ribu," katanya, Selasa (29/11/2022).
Armando juga mengalami kemunduran usaha.
Rumah makannya di Minut mulai sepi karena daya beli warga menurun.
"Ini juga menyebabkan saya beralih ke pertalite," katanya.
Andri, karyawan swasta, mengaku pindah BBM ke pertalite untuk menghemat.
Sebelumnya ia penggemar pertamax.
Kendaraannya selalu diisi pertamax.
Baca juga: Sosok Sylinra Palenewen, Korban Kecelakaan Maut di Minut Dimata Temannya Gisela Lumuhu
Baca juga: Gempa Magnitudo 4.7 SR Selasa 29 November 2022, Baru Saja Guncang di Darat, Ini Lokasinya
"Harus berhemat, apalagi ini tahun yang sulit, pun tahun depan," katanya.
Kenaikan UMP tahun depan juga dirasanya tak terlalu berpengaruh signifikan, karena harga barang juga naik.
"Makanya itu harus lebih hemat," katanya.
Kenaikan harga BBM pada awal September 2022 menyebabkan konsumsi BBM non-subsidi di Sulawesi Utara turun.
Data Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi menyebut, per Oktober 2022, konsumsi pertamax dan dexlite turun 69 persen.
