Sekeluarga Tewas Diracun
7 Fakta Sekeluarga Tewas di Magelang, Diracuni Anak Kedua Berusia 17 Tahun Lewat Teh dan Kopi
Simak 7 fakta 7 sekeluarga tewas di Magelang karena diracuni anak kedua berusia 17 Tahun.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga di Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah geger dengan kematian satu keluarga yang tewas mengenaskan di rumah mereka.
Kematian satu keluarga ini masih terus diselidiki pihak berwajib.
Para korban tersebut adalah Abas Ashar (Ayah/58), Heri Riyani (Ibu/54), dan Dea Khairunisa (Anak pertama/25).
Mereka bertiga ditemukan oleh anak kedua korban dan ART pada Senin (28/11/2022) sekira pukul 07.30 WIB.
Baca juga: Fakta-Fakta Anak Racuni Ayah, Ibu dan Kakak, Pakai Teh Sianida hingga Baru Berumur 17 Tahun
Lantas seperti apa fakta-fakta kasus tewasnya satu keluarga di Magelang ini?
1. Para Korban Ditemukan Pingsan
Kejadian ini bermula ketika asisten rumah tangga (ART) di rumah tersebut dihubungi oleh anak kedua korban.
Anak kedua korban menghubunginya pada Senin pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Ketika tiba di rumah korban, ART yang bernama Sartinah ini menemukan majikannya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri di dalam kamar mandi.
"Saya kan posisinya tidak menginap, terus saya diminta untuk menolong tapi korban pada pingsan semua."
"Pingsannya itu di dalam kamar mandi semua," ujarnya, Senin.
Ia kemudian menolong korban bersama anaknya dan anak kedua korban.
Mereka kemudian menggotong tiga korban ke kasur.
"Ya tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak mengetahui sekali ya, badannya masih hangat."
"Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," bebernya.
2. Diduga Keracunan
Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak berwajib. Petugas yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi.
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan awal, korban meninggal dunia karena keracunan.
"Dugaan awal korban meninggal karena keracunan, keracunan zat kimia apa kita masih dalam penyelidikan."
"Di mana, ditemukan minuman yakni dua gelas teh dan satu gelas es kopi," kata Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Senin, dilansir TribunJogja.com.
Sajarod menuturkan, saat ditemukan, ketiga korban berada di dalam kamar mandi yang berbeda.
"Posisinya pada saat meninggal semuanya ada di kamar mandi, karena merasa keracunan jadi mual, dan muntah langsung ke kamar mandi."
"Ditemukan tergeletak di kamar mandi berbeda, kebetulan di dalam rumah ada tiga kamar mandi," jelasnya.
3. Tiga Hari Sebelumnya juga Keracunan
Sementara itu, Sartinah mengabarkan, tiga hari sebelumnya, ketiga korban juga sempat mengalami keracunan.
Ketiganya keracunan setelah minum es dawet. Namun, kondisi mereka sudah berangsur membaik.
"Itu pernah waktu kemarin sekitar tiga hari lalu, kayak keracunan es dawet tapi itu sudah berobat kok."
"Terus ibu sama anaknya yang perempuan sudah sembuh cuma bapak lagi pemulihan."
"Kalau sakit lain paling cuma biasa kayak masuk angin tidak ada sakit yang berat," jelasnya.
4. Tak Ada Konflik
Sartinah juga mengungkapkan jika tak pernah menemukan kejanggalan atau konflik selama 15 tahun bekerja.
Hal serupa juga disampaikan oleh kakak kandung Heri Riyani, Agus Sutiarso. Yang Agus ketahui, keluarga adiknya dalam kondisi baik.
"Tidak pernah ada konflik.
Korban Abas ini baru saja pensiun per Oktober 2022 lalu dari jabatannya dulu sebagai kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Departemen Keuangan," terang Agus seperti yang dikutip dari TribunJogja.
5. Pengakuan Anak Kedua Korban
Kematian satu keluarga ini pun dinilai janggal.
Atas kejadian tersebut, polisi mengamankan DDS, yang tak lain merupakan anak kedua korban A dan H.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Iqbal Alqudusu, mengatakan DDS telah memberikan keterangan kepada polisi.
Dalam keterangannya itu, DDS mengaku telah menghabisi nyawa orangtua dan kakak perempuannya.
6. Beli Racun dari Online
Baca juga: Berita Heboh di Sulawesi Utara Siang Ini: Kecelakaan di Sawangan hingga Cewek Manado Dianiaya Pacar
Terduga pelaku pembunuhan satu keluarga di Magelang, DDS (17), membeli racun dari online.
DDS kemudian mencampuri racun tersebut dalam minuman teh hangat dan es kopi untuk ayah, ibu dan kakaknya.
"DDS mengakui melakukan pembunuhan dengan cara mencampuri minuman teh hangat dan es kopi dengan racun yang dibeli secara online," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Iqbal Alqudusy, dalam keterangannya, pada Senin (28/11/2022).
7. Profesi Ketiga Korban
Almarhum Abas adalah pensiunan KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Dia purna tugas per 1 Oktober 2022.
Almarhumah Heri Riyani seorang ibu rumah tangga.
Sedangkan almarhumah Dea tercatat sebagai karyawan PT KAI di Yogyakarta.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id TribunBanten.com Tribunnews.com
Baca Berita Tribun Manado disini:
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/7-Fakta-Sekeluarga-Tewas-di-Magelang-Diracuni-Anak-Kedua-Berusia-17-Tahun-Lewat-Teh-dan-Kopi.jpg)