Bitung Sulawesi Utara
Cerita Guru Honorer di Pulau Lembeh Bitung Sulawesi Utara Adriani Bawues di Momen Hari Guru
Cerita Guru Honorer di Pulau Lembeh Kota Bitung Sulawesi Utara Adriani Bawues di Momen Hari Guru.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Momentum Hari Guru Nasional tahun ini, menambah semangat dan motivasi Adriani Bawues.
Adriani Bawues adalah guru Honor di SMPN 15 Satu Atap Kelurahan Dorbolaang Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara ( Sulut ).
Sosok Adriani merupakan Guru Honorer satu-satunya di Provinsi Sulut, yang mendapat Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi di bidang pendidikan.
Penghargaan itu ia terima dari Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan ibu Wury Ma’ruf Amin istri Wapres Ma’ruf Amin.
Disaksikan Ketua Organisasi Aksi Solidaritas Era (Oase) Kabinet Indonesia Maju, Ratna Megawangi Sofian Djalil dan Wakil Ketua Bidang Pendidikan Franka Makarim, di Istana Negara Kamis (21/4/2022).
Ariani begitu sapaannya, berharap dan mengajak di momentum hari Guru Nasional tahun 2022 semua pihak untuk memberikan dukungan kepada guru dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas.
“Karena seorang gutu berkualitas dapat melahitkan banyak orang hebat,” kata Adriani, Jumat (25/11/2022).
Meski berstatus guru Honorer dan mengajar di pulau Lembeh Kota Bitung, ia tetap bersemangat dan tak kenal lelah untuk mengajar ke anak-anak didiknya.
Pasalnya, masih ada anak-anak yang putus sekolah sehingga memberinya motivasi dan mendoorng untuk mengunjungi dan mereka untuk terus belajar serta bersekolah
“Karena pendidikan itu sangat penting saya katakan kepada anak- yang ada di pulau lembeh khususnya di Kelurahan Dorbolaang,” tambahnya.
Dia tak menampik, jika saat ini masih ada pergumulan dan tantangan seorang guru dalam mengajar.
Apa itu? Karakter siswa yang dihadapi setiap harinya beragam, siswa kerap kurang konsentrasi dan sering merasa paling benar.
Adriani Bawues saat ini mengajar mata pelajaran Agama untuk kelas VII, VIII dan IX di SMPN 15 Satu Atas Pulau Lembeh.
Mengajar dan mencari anak putus sekolah, itulah yang selalu dikerjakan Adriani Bawues.
Perempuan berusia 51 tahun ini adalah guru honorer di SMPN 15 Satu Atap Kelurahan Dorbolaang Pulau Lembeh Bitung.
Dia menjadi yang terpilih dari Sulut bakal menerima penghargaan dari pemerintah pusat.
Perempuan Berjasa dan Berprestasi Kabupaten Kota Bidang Pendidikan.
Penghargaan itu dia terima pada acara Puncak Peringatan Hari Kartini tahun 2022 di istana Negara Jakarta nanti 21 April 2022.
Di sebuah Pondok Literasi Taman Baca God Bless, seorang perempuan yang menggenakan pakaian keki putih dan rok celana panjang coklat seakan tak berpaling terus menatap kearah lurus.
Dengan suara yang sedikit gemetar, Adriani Bawues (51) nama perempuan itu menjawab dan memberikan keterangan, terhadap sejumlah pertanyaan yang disodorkan kepadanya.
Pondok Literasi itu milik kelas VIII SMPN 15 Satu Atap Kelurahan Dorbolaang di Pulau Lembeh kota Bitung.
Ia dijadwalkan bakal menerima penghargaan Perempuan Berjasa dan Beprestasi Kabupaten Kota di seluruh Indonesia di bidang Pendidikan.
Adriani Bawues sudah 15 tahun mengabdikan dirinya di dunia pendidikan sebagai guru honorer.
Ibu dari Yorianto Mamuko, ingat betul awal ketika dirinya bisa terlibat dengan dunia pendidikan.
Tahun 2007 dia diangkat oleh Kepala Sekolah Henny Lahinda untuk mengajar di sekolah.
Saat itu dia tidak ada dasar atau latar belakang mengajar.
Dia mengaku lulusan SMKK jurusan Tata Busana.
Dia dipanggil mengajar di SMPN 15 Satu Atap Kelurahan Dorbolaang.
Sekolah itu baru dibangun pada tahun 2006.
Saat itu minim sekali tenaga pengajar.
Mulai di situlah, dengan modal ijazah SMKK jurusan Tata Busana Adriani langsung diperhadapkan dengan mengajar semua mata pelajaran.
“Pertama sekali masuk di kelas dan mengajar di Angkatan pertama, pelajaran matematika,” kenangnya.
Tak berhenti disitu, di tengah kesulitan tenaga pendidik di SMPN 15 Satu Atap Dorbolaang di Pulau Lembeh sosok jiwa tenaga pendidik dari Adriani diuji.
Bukan hanya mengajar di sekolah, dia juga naik rumah turun rumah menyambangi anak-anak yang putus sekolah diajak bersekolah dan mau belajar di SMPN 15 Satu Atap.
Hal ini juga, katanya sejalan dengan program pemerintah mengharuskan dan mewajibkan anak-anak yang putus sekolah harus kembali bersekolah dan menerima serta mendapat pelajaran.
Proses itu, dia tidak hanya sampai naik turun rumah warga. Melainkan hingga ke perkebunan yang ada di Kelurahan Dorbolaang.
“Dan kami bersyukur dan berbangga, seperti pribahasa upaya tidak akan menghianati hasil.
Apa yang dilakukan pada waktu itu, hasilnya banyak anak didik sudah berhasil dibidang tugas dan tempat bekerja masing-masing,” kata dia.
Seiring dengan waktu, berbagai regulasi atau aturan mengharuskan dan mewajibkan seluruh tenaga pengajar harus strata satu (S1) alias Sarjana.
Adriani pun, melanjutkan pendidikannya di strata satu dengan mengambil kuliah.
Untuk Studi S1 dia ditopang dengan tabungan honor yang dia terima selama menjadi guru Honor sejak tahun 2007 hingga tahun 2014.
Masuk kuliah di STKAM (sekolah tinggi Alkitab) Apolos Manado.
Sambil berkuliah, dia tidak pernah meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya mengajar di sekolah.
Waktu kuliah, dia ambil setelah kegiatan belajar mengajar usai.
Dan selang empat tahun kemudian dirinya bisa meraih sarjana.
Profil:
Nama : Adriani Bawues
Sapaan: Ariani
Tempat Tanggal Lahir: Pangeran, 30 April 1971
Pekerjaan: Guru honor
Nama anak: Yorianto Mamuko
Hobby : Membaca
Riwayat pendidikan :
- SD Negeri Pangeran
- SMP Negeri Mangaran
- SMKK Negeri Tahuna
- STAKAM Apolos Manado
Riwayat Organisasi/pelayan:
Tahun 2000/2005:Syamas kolom 5 Gmim Effata Dorbolaang
Tahun 2005-2010, Penatua Remaja GMIM Effata Dorbolaang
Tahun 2022-2027, anggota Tim KPDP jemaat kolom 6 Gmim Effata Dorbolaang
Alamat Rumah : Lingkungan III,RT 005, Kelurahan Dorbolaang, Kecamatan Lembeh Selatan Kota Bitung.
• Dibuka Gubernur Sulawesi Utara, SMST ke-35 GMIM Digelar di Tompaso Minahasa