Talaud Sulawesi Utara
TNI Sahabat Pelajar Tanamkan Wawasan Kebangsaan kepada Generasi Muda di Kepulauan Talaud
TNI di Kepulauan Talaud terus menanamkan wawasan kebangsaan kepada para pelajar. Hal tersebut guna menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Penulis: Ivent Mamentiwalo | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, TALAUD - Guna menanamkan rasa cinta tanah air dan rasa bela negara kepada para generasi penerus bangsa, babinsa di wilayah Koramil 1312-05/Essang rela menjadi guru sementara di Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Babinsa tersebut mengajarkan para siswa bagaimana menanamkan rasa cinta tanah air dan bela negara.
Plh Danramil 1312-05/Essang, Serma Will Briner Bee, mengatakan kegiatan seperti ini terus dilakukan oleh anggota Koramil di wilayahnya.
Peran anggota Koramil 1312-05/Essang tersebut juga untuk membantu para guru mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
"Kegiatan tersebut terus dilakukan di beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Essang," ungkap Serma Will Bee.
TNI Sahabat Pelajar adalah kegiatan yang sudah menjadi kewajiban yang dilakukan oleh anggota Koramil 1312-05/Essang, setiap hari pertama dalam minggu yang berjalan.
TNI Sahabat pelajar bertujuan menanamkan dan menumbuhkan rasa cinta tanah air serta bela negara sejak di bangku sekolah.
Dengan semangat dan antusias, para siswa mengikuti dan melaksanakan semua materi yang diberikan oleh para babinsa.
"Kegiatan TNI Sahabat Pelajar akan terus kami laksanakan sebagai demi menciptakan generasi muda yang memiliki wawasan kebangsaan serta rasa cinta tanah air yang yang kuat," tutup Serma Will Bee.
Mengabdi di Perbatasan, Nasib Guru Honorer di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Perlu Diperhatikan
Baca juga: Timnas Inggris vs Amerika Serikat: Harry Kane Dipastikan Bermain Lawan Amerika Serikat
Baca juga: Wakil Bupati Moktar Parapaga: Pemerintah Terus Optimalkan Kualitas Guru dalam Mengajar di Talaud
Pahlawan tanpa tanda jasa memang julukan yang pantas bagi sosok guru, terlebih untuk guru honorer.
Tak sedikit kisah yang memilukan muncul dari mereka.
Gaji tak seberapa, namun dedikasinya untuk generasi bangsa tak diragukan lagi.
Nasib para guru honorer di perbatasan ujung utara NKRI, memprihatinkan.
Sebut saja Maya Melato, salah satu guru honorer di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
