Manado Sulawesi Utara
Antrean Panjang di SPBU Kairagi Dua Manado, Sopir Truk Rayakan Tahun Baru dan Natal dengan Baju Lama
Antrean panjang hingga saat ini masih menjadi pemandangan sehari-hari di Kota Manado. Keluhan pun semakin ramai dikeluarkan oleh sopir truk.
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satu minggu lagi akan memasuki bulan Desember 2022.
Antrean truk terus terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kairagi Dua, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Hal itu membuat para sopir kembali mengeluh.
Karena sering antre berjam-jam, akibatnya pendapatan per hari dan per bulan menurun.
Padahal, menurut para sopir, memasuki bulan Desember banyak kebutuhan yang harus dibeli untuk keperluan Natal.
Beberapa kebutuhan tersebut adalah baju baru untuk anak-anak dan keperluan lainnya.
Baca juga: Link Live Streaming Maroko vs Kroasia, Laga Grup F Piala Dunia, Akses di Sini
Baca juga: Hasil Survei Terbaru, Indeks Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi dari Laki-laki
"Jujur antre minyak sangat merugikan sekali kami para sopir truk, karena pendapatan kita turun jadi kemungkinan besar Desember dan tahun baru pakai baju lama tidak bisa beli baju baru," kata Narton, salah satu sopir truk, Rabu (23/11/2022).
Narton mengungkapkan, pendapatannya per hari menurun drastis.
Sebelumnya per hari ia bisa mencapai Rp 3 juta, kini hanya Rp 2 juta.

Narton menjelaskan, antrean panjang yang terjadi di beberapa SPBU di Manado, seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Karena menurutnya antrean panjang tersebut mempengaruhi hidup masyarakat Manado.
Salah satu yang paling berpengaruh adalah pendapatan.
Baca juga: Cewek Manado Feisy Kani, Dukung Brasil di Piala Dunia 2022
Baca juga: Harga Bahan Pokok di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara Mulai Naik Jelang Desember
"Kami sopir tidak meminta banyak dari pemerintah, kami hanya minta dengarkan keluhan kami," tutupnya.
Senada, Fano Senda, sopir truk lainnya, juga mengungkapkan pendapatannya per hari juga menurun karena sering antre minyak berjam-jam.
"Keluhan saya sama seperti teman-teman sopir yang lain, pendapatan turun drastis berjam-jam buang waktu sini," ucap Fano Senda.(*)