Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Segini Utang Urip Saputra Hingga Nekat Berakting Jadi Mayat, Dibantu Istri Buat Sekenario

Bukan tanpa sebab Urip Saputra dan istri membuat skenario mayat hidup lagi ini.

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Bogor/istimewa
Deretan Fakta Mayat Hidup di Bogor, Tubuhnya Bergerak saat Peti Jenazah Dibuka 

Skenario mayat hidup lagi yang melibatkan pasangan suami istri ini, Urip selaku sang suami lah yang menjadi peran utama dan otak dibalik semuanya.

Urip Saputra juga sudah menyusun rencana tersebut dengan rapih sejak awal, mulai dari penyewaan mobil ambulans hingga beli peti mati.

Lalu, Urip juga masuk ke dalam peti mati saat mereka dalam perjalanan dari Jakarta ke Bogor melalui jalan tol dengan naik mobil ambulans yang disewanya.

Saat sedang berada di rest area Cibubur, Urip dengan sendirinya masuk ke dalam peti mati tersebut.

Lalu, sang istri berbincang dengan sopir ambulan, bahkan iapun curhat mengenai masalah hidupnya dengan orang asing itu, hal tersebut seolah sang istri mengalihkan perhatian sopir ambulans.

"Dari mulai awal memesan ambulans, kemudian peti jenazah, sampai dengan skenario ketika sudah sepi di rumahnya yang bersangkutan keluar dari peti tersebut. Itu sudah dipetakan oleh saudara Urip," jelasnya.

Skenarionya itu dibuat spontan oleh Urip atas pemikiran sendiri, yang di mana tidak melihat atau terinspirasi dari kejadian lainnya.

"Tidak terinspirasi dari kejadian kejadian yang lain. Hanya memang sepintas saja, mengambil langkah tersebut," tambahnya.

Bukan tanpa sebab Urip Saputra dan istri membuat skenario mayat hidup lagi ini.

Ternyata Urip terlilit hutang sebesar Rp 1,5 miliar di tempatnya bekerja.

"Terkait ide gagasan untuk pura pura mati ini datang dari Urip untuk menghindari kewajibannya membayar hutang dari tempat yang bersangkutan bekerja," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat dijumpai di ruangan kerjanya, Sabtu (19/11/2022).

Karena Urip memiliki jabatan di organisasinya, iapun malu yang dirinya memiliki hutang sebanyak itu, hingga akhirnya membuat sjenario tersebut.

"Karena yang bersangkutan merasa malu dengan jabatannya atau di organisasi yang bersangkutan mengambil langkah pendek dengan berpura pura mengalami kematian tersebut," jelasnya.

Hutang sebanyak Rp 1,5 miliar itu juga, kata AKBP Iman Imanuddin dipakai untuk kebutuhan pribadinya, yakni dibelikan properti.

"Kalau berdasarkan pengakuannya untuk kebutuhan pribadinya dan sebagian dibelikan properti," ungkapnya.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved