Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Human Interest Story

Usai Kerjakan PR Jadi Tukang Parkir, Kisah Pekerja Anak di Manado Sulawesi Utara

Seorang anak bernama Gerarld rela menjadi tukang parkir di Manado. Ia menjadi tukang parkir usai sekolah pada siang hari.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Gerarld, tukang parkir cilik di Manado, Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu. 

Syair lagu karangan Iwan Fals tersebut dijalani oleh Gerald (9). 

Kamis (17/11/2022), Gerald tengah menuntun sebuah mobil keluar dari parkiran sebuah supermarket mini di kawasan Jalan Sudirman, Manado, Sulawesi Utara

Dia tampak begitu lincah. 

Tangannya bergerak kesana kemari sembari mulut memberi komando pada sopir. 

"Kiri banya," teriaknya. 

Sang sopir, seorang wanita muda, membalas jasa Gerald dengan uang sebesar Rp 2 ribu. 

Gerarld mengucapkan terima kasih. 

Melihat sebuah sepeda motor hendak keluar dari parkiran toko yang berada di samping, Gerarld berlari dan menghampiri pengemudinya. 

Uang Rp 2 ribu kembali masuk ke kantongnya.

"Puji syukur," kata dia kepada Tribunmanado.co.id.

Gerarld adalah tukang parkir yang menjaga parkiran dua toko sekaligus.

"Saya sudah empat bulan jadi tukang parkir," katanya. 

Gerarld jadi tukang parkir usai pulang sekolah. 

Gerarld saat ini adalah murid kelas 3 SD GMIM di Kecamatan Singkil.

"Tadi habis bikin PR langsung kemari," katanya. 

Gerarld mencari tak tentu hari. 

Bisa 3-4 kali sepekan.

Pendapatannya sehari bisa Rp 40 ribu-Rp 60 ribu, kemudian dipakai untuk jajan. 

"Dan untuk beli ikan di rumah oma," katanya. 

Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Ayah Ibu - Karnamereka, Suatu Saat Nanti

Baca juga: Pemkot Kotamobagu Sulawesi Utara Sosialisasi Pelaksanaan Protokol CHSE untuk Pariwisata

Tentang keluarganya, ia enggan cerita banyak. 

Sang ayah, kata dia, di Karombasan. 

"Ibu masih ada," kata dia. 

Dia mengaku tak ada paksaan dari orang tua untuk jadi tukang parkir

Hal itu murni kesadarannya. 

"Saya ikut teman," katanya. 

Dirinya belajar cara atur parkir secara otodidak. 

Bekerja sebagai tukang parkir, tapi bukan cita-citanya. 

"Saya ingin jadi polisi," katanya. 

Lorong samping Toko Gunung Langit di Jalan Samrat Manado menyajikan pertarungan hidup yang berat.

gerarld tukang parkir cilik
Gerarld, tukang parkir cilik di Manado, Sulawesi Utara.

Mereka yang terpinggirkan, berebut sesuap nasi di lorong dengan luas hanya empat meter tersebut.

Di sana ada beberapa orang buta menjual kacang. 

Ada pula seorang tua yang agaknya sudah lumpuh, menjual tisu. 

Di antara mereka ada seorang anak kecil bernama Ica. 

Anak berusia 11 tahun ini menjual manisan kedondong.

Saat ditemui Tribunmanado.co.id, Jumat (10/6/2022), Ica tengah duduk di jalan.

Keranjang manisan kedondong ia letakkan begitu saja di jalan.

"Saya kelelahan," katanya.

Ica mengaku jualan berpindah-pindah tempat. 

Tapi paling banyak di lokasi itu.

Baca juga: Harga HP Rp 2 Jutaan, Begini Kelebihan Serta Kekurangan Samsung Galaxy M32, Boleh Jadi Pertimbangan

Baca juga: Warga Berkumpul di Jembatan Boulevard Manado, Berdoa Korban Hanyut Segera Ditemukan

"Karena di sini paling laku," beber dia.

Ia berjualan sejak pukul 15.00 Wita dengan jangka waktu tak menentu.

Bisa cepat, bisa pula larut.

Ica akan berupaya keras agar jualannya laku. 

"Saya selalu usahakan habis," kata dia.

Jika laku ia akan senang. 

Berarti uang jajannya bertambah dan ia bisa menabung.

"Jika tidak maka uang jajan saya berkurang," katanya.

Ica mengaku masih punya orang tua.

Kedua orang tuanya jualan di kios. 

jalan sudirman
jalan sudirman (ALEXANDERPATTYRANIE)

Tak ada yang menyuruhnya jualan kedondong.

Ia terpacu melakukannya sendiri yang disebabkan oleh mimpi.

"Saya bercita-cita jadi dokter," kata dia.

Demi jadi dokter ia berupaya keras.

Siang jualan, malam belajar. 

"Meski sudah kelelahan saya tetap belajar," kata dia.

Paginya ia sekolah belajar dengan giat, lalu pulang dan jualan, malamnya belajar.

Begitu seterusnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok Jumat 18 November 2022, Info BMKG Wilayah Diguyur Hujan

Baca juga: Sosok James Koagow, Atlet Tenis Meja Asal Bolsel di Porprov Sulut 2022, Ceritakan Pengalamannya

"Saya ingin jadi dokter, kalau tak jualan pasti saya putus sekolah," kata pelajar SD kelas V ini.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved