Profil Tokoh
Sosok Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang Tuai Sorotan di G20, Jadi Kepala Negara Saat 39 Tahun
Simak sosok Emmanuel Macron, Presiden Prancis yang menjadi kepala negara di usia 39 Tahun.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok Emmanuel Macron, Presiden Prancis viral di tengah pergelaran KTT G20 di Bali.
Sebuah video menunjukan Emmanuel Macron tak segan menggendong bayi warga Indonesia ketika acara dinner KTT G20 di Bali selesai.
Awalnya, Emmanuel Macron tampak berjalan dari pintu Garuda Wisnu Kencana.

Kemudian Emmanuel Macron mendekati kerumunan masyarakat di lokasi sekitar acara KTT G20.
Masyarakat pun gembira ketika Emmanuel Macron mendekati mereka.
Lantas seperti apa sosok dari Emmanuel Macron ini? Mari simak berikut ini.
Sosok Emmanuel Macron
Emmanuel Macron merupakan sosok kepala negara termuda.
Emmanuel Macron diketahui berhasil menjadi presiden Prancis di usia 39 tahun.
Pemilik nama lengkap Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron ini lahir di Amiens, Prancis, pada 21 Desember 1977.
Diketahui Emmanuel Macron menikah dengan guru bahasa Perancis-nya.

Sebelum terjun ke politik, Macron adalah mantan bankir investor Prancis.
Pada 26 Agustus 2014 ia dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital dalam pemerintahan Manuel Valls.
Pada Pemilihan umum Presiden Prancis 2017, ia mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli Marine Le Pen, yang hanya meraup 34 persen suara.
Kemenanganya menjadikan ia sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah dengan usia 39 tahun.
Macron adalah putra dari Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan Françoise Macron-Noguès, MD.
Macron bekerja sebagai Inspektur Keuangan dalam Kementerian Ekonomi Prancis antara 2004 dan 2008.
Pada 2007, ia menjabat sebagai deputi rapporteur pada Komisi untuk mempengaruhi pertumbuhan Prancis yang dikepalai oleh Jacques Attali.
Sebelum bekerja sebagai bankir investasi di Rothschild & Cie Banque, Macron bekerja sebagai inspektur keuangan kementrian ekonomi Perancis.
Tahun 2008, ia membayar 50.000 euro atau sekitar Rp 730 miliar untuk bisa keluar dari ikatan dinas dengan pemerintah dan bekerja sebagai bankir.
Dalam kampanyenya, Macron berjanji akan membuat Perancis menjadi negeri yang lebih ramah bisnis dan mengurangi pajak perusahaan.
Macron berkenalan dengan istrinya di saat dia bersia usia 15 tahun.
Saat itu Brigitte Marie-Claude Trogneux adalah guru bahasa Perancis-nya, telah menikah dan memiliki anak.
Setelah bercerai dari suami pertamanya dan berstatus janda, Trogneux menikahi Macron.
Mereka menikah di tahun 2007.
Keduanya tidak memiliki anak bersama, tapi Trogneux (63), memiliki tiga anak dan tujuh cucu.
Macron seorang yang sangat pluralis dan menghargai perbedaan, termasuk dalam keyakinan.
“Tidak ada agama yang menjadi masalah di Perancis saat ini," ujar Macron saat kampanye bulan Oktober 2016.
"Negara harus netral karena merupakan jantung dari sekularisme.
Kita berkewajiban untuk membiarkan semua orang menjalankan agama mereka dengan adil," katanya.
Menurut Reuters, Macron ingin meningkatkan anggaran pertahanan hingga dua persen, dari angka 1,8 persen produk domestik bruto (PDB).
Ia juga pernah mengatakan, harus ada intervensi internasional di Suriah, jika ada bukti bahwa Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
Marine Le Pen berjanji untuk menarik Perancis dari Uni Eropa seperti Inggris tahun 2016.
Namun, Macron adalah pendukung Uni Eropa.
Ia ingin ada beberapa perubahan, supaya Uni Eropa lebih kuat lagi.
“Sejak 2008 kita gagal membangun Eropa.
Sejak 2008 hanya ada generasi terlupakan yang melihat segelintir dari rencana kita terwujud.
Tugas kita adalah membangun kembali impian Eropa."
Viral Video Emmanuel Macron Gendong Bayi
Emmanuel Macron yang berjalan bersama staf kepresidenannya menyapa para masyarakat.
Masyarakat yang sangat antusias melihat Emmanuel Macron itu pun mengabadikan momen dalama bentuk foto dan video bersama Emmanuel Macron.
Pada salah satu video yang viral, tampak Emmanuel Macron tak segan menggendong bayi dari warga yang ada di lokasi.
Terucap kata "mister, welcome to Bali," ujar seorang warga yang merasa antusias.
Macron menggendong seorang bayi dari kerumunan warga
Sesekali Macron mencium pipi bayi perempuan itu.
Macron kemudian membisikan kalimat yang diterjemahkan oleh staf kepresidenan menggunakan bahasa Inggris.
"How old?" ujar staf kepresidenan Perancis.
"Six month," sambut orang tua bayi perempuan itu.
Macron kemudian melanjutkan perjalanannya dengan menyapa sebagian warga sekitar.
Baca juga: 2 Momen Menarik KTT G20 Bali, Menlu Korsel Tak Kebagian Cangkul & Aksi Menteri PUPR Jadi Fotografer
Baca juga: Joe Biden dan Xi Jinping Salami dan Ucapkan Selamat ke Presiden Jokowi Atas Sukses Gelaran KTT G20
Baca juga: Sosok Chef Arnold, Eks Juri MasterChef Indonesia yang Jadi Juru Masak di Gala Dinner KTT G20 Bali
Artikel ini tayang di TribunNewsmaker.com
Baca Berita Tribun Manado disini: